CEPOSONLINE.COM, BIAK – Bupati Biak Numfor, Markus Mansnembra, menegaskan komitmennya dalam menciptakan pemerintahan yang bersih dan berfokus pada pelayanan masyarakat.
Bupati menyoroti pentingnya pelayanan administrasi publik yang sepenuhnya gratis tanpa pungutan liar.
"Seluruh pelayanan administrasi yang memang sudah gratis tidak ada pungutan liar lagi yang dibebankan kepada masyarakat. Kita bekerja fokus untuk melayani masyarakat," ujar Bupati dalam kesempatan pertemuan dengan para ASN belum lama ini.
Lebih lanjut, ia menyampaikan keprihatinannya terhadap pengelolaan dana hibah yang tidak bijak oleh sebagian pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Ia menegaskan bahwa hibah untuk peningkatan kompetensi ASN harus dikelola secara profesional dan adil.
"Saya sudah pegang daftar hibah, saya lihat masih ada pimpinan OPD yang tidak bijak mengelolanya. Masih ada keberpihakan kepada keluarga, bahkan ada kepala OPD yang memberikan beasiswa kepada istrinya sendiri. Ini tidak bisa dibiarkan," tegasnya.
Bupati Markus menekankan bahwa mulai tahun 2025, seluruh pencairan hibah harus melalui persetujuan dan tanda tangan langsung dari Bupati.
Ia memperingatkan para kepala OPD agar tidak bermain-main dalam pengelolaan dana publik.
"Untuk 2025 mohon maaf, pimpinan OPD jangan coba-coba. Hibah akan ditandatangani oleh Bupati. Kita akan lihat. Ini menyangkut hak masyarakat, terutama mereka yang ingin meningkatkan kompetensinya," jelasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Bupati juga menyoroti pentingnya pemerataan tenaga pendidik di wilayah Biak Numfor.
Ia meminta Dinas Pendidikan segera menyiapkan data lengkap seluruh tenaga kependidikan guna melakukan distribusi yang merata.
"Kita sudah kunjungi Numfor, Aimando, dan Padaido. Sayang, gedung sekolah yang megah hanya diisi satu atau dua guru. Ini tidak adil bagi anak-anak kita," ujar Bupati.
Ia juga menyampaikan rencana pemerintah daerah untuk memberikan bantuan pendidikan kepada masyarakat tidak mampu mulai tahun depan.
"Di 2025 kita akan betul-betul berikan bantuan kepada masyarakat yang tidak mampu. Karena itu kewajiban kita. Jangan ada yang main-main atau coba-coba di bagian ini," pungkasnya. (*)
