CEPOSONLINE.COM, BIAK – Ratusan warga dari Kampung Inggupi dan sekitarnya memadati pelataran Masjid Baiturahim Biak dalam kegiatan Operasi Pasar Murah, Kamis (27/3).
Warga tampak antusias mengantre dengan membawa kartu kuning sebagai syarat untuk mendapatkan bantuan subsidi belanja kebutuhan pokok rumah tangga yang disediakan oleh Pemerintah Daerah Biak Numfor melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag).
Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya pengendalian inflasi daerah, dengan menghadirkan berbagai komoditas pokok bersubsidi langsung dari Pemda.
Hadir langsung dalam kegiatan ini Wakil Bupati Biak Numfor Jimmy Kapisa, didampingi Sekretaris Daerah Zakarias Mailoa, Kepala BPKAD Gunadi, serta Kepala Disperindag Yubelius Usior.
"Operasi pasar murah ini adalah bentuk tanggung jawab pemerintah dalam mengendalikan harga kebutuhan pokok agar tetap terjangkau, terutama menjelang hari besar keagamaan seperti Idulfitri.”
“Kami ingin memberikan dukungan dan apresiasi kepada umat Muslim yang sedang menyambut hari kemenangan," ujar Wakil Bupati Jimmy Kapisa.
Dalam pasar murah tersebut, warga bisa mendapatkan berbagai bahan pokok dengan harga yang jauh lebih murah dari harga pasaran. Misalnya, beras 10 kilogram merek Mangga dijual Rp 105.000 dari harga pasar Rp 165.000 (subsidi Rp 60.000), namun dibatasi per orang.
Harga telur turun dari Rp 75.000 menjadi Rp 55.000 per rak, minyak goreng Masku 5 liter dari Rp 112.000 menjadi Rp 82.000, gula pasir dari Rp 29.000 menjadi Rp 12.000 per kilogram, tepung terigu dari Rp16.000 menjadi Rp 11.000 per kg, susu kental manis dari Rp19.000 menjadi Rp10.000 per kaleng, dan sirup ABC dari Rp 15.000 menjadi Rp 10.000 per botol.
Menurut Kepala Disperindag Yubelius Usior, kegiatan pasar murah ini sudah dilakukan sebanyak tiga kali dalam sebulan terakhir dan akan terus berlanjut ke wilayah Sumberker dan Biak Utara, dengan target lima kali pelaksanaan selama bulan ini.
“Pasar murah ini memang kami prioritaskan untuk menjangkau warga di wilayah pelosok atau pinggiran kota yang sebelumnya belum tersentuh.”
“Paket komoditas ada tujuh macam, tapi bisa disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing warga,” terang Yubelius.
Ia juga mengungkapkan bahwa anggaran pasar murah yang semula hanya Rp1 miliar, kini telah ditambahkan menjadi lebih dari Rp2 miliar, mengingat dampak positif kegiatan ini dalam membantu masyarakat dan sebagai bagian dari strategi pengendalian inflasi secara nasional. (*)