CEPOSONLINE.COM, BIAK – Partisipasi masyarakat dalam Pilkada di Distrik Biak Kota mencatat penurunan yang signifikan.
Berdasarkan data dari Daftar Pemilih Tetap (DPT), sebanyak 29.341 warga memiliki hak pilih, namun hanya 16.591 di antaranya yang menggunakan hak suara. Hal ini berarti sekitar 56,54 persen masyarakat tidak menggunakan hak pilih mereka.
Kepala Distrik Biak Kota, Marthen Hengky Paul Kafiar, mengungkapkan keprihatinannya atas fenomena ini.
Diakui, pemerintah dan juga penyelenggara, serta para ketiga kandidat calon bupati dan wakil bupati Biak Numfor, telah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan partisipasi, mulai dari pemasangan alat peraga kampanye, kampanye selama dua bulan, debat kandidat sebanyak dua kali, hingga sosialisasi intensif kepada masyarakat, termasuk pemilih pemula.
Namun, tingkat partisipasi, pada pemutakhiran data suara yang masuk dari Distrik Biak Kota dalam kondisi rendah.
Marthen menambahkan bahwa salah satu penyebab penurunan ini adalah situasi politik di Kabupaten Biak Numfor yang sedang mengalami dinamika.
Hal ini dinilai cukup memengaruhi semangat masyarakat untuk berpartisipasi dalam pemilu.
"Hampir di satu TPS dari total 300 TPS, ada sekitar 131 pemilih yang tidak datang menggunakan hak pilih mereka," tambahnya.
Baca Juga: 2.401 CPNS di Biak Numfor Tidak Lolos Seleksi
Fakta ini menjadi tantangan besar bagi semua pihak, termasuk pemerintah daerah, KPU, dan tim sukses kandidat, untuk lebih memahami akar penyebab rendahnya partisipasi politik.
Upaya ke depan harus lebih terfokus pada pendekatan yang mendalam kepada masyarakat, khususnya dalam mengedukasi mereka tentang pentingnya hak pilih sebagai bentuk kontribusi terhadap pembangunan daerah.
Penurunan partisipasi politik ini bukan hanya menjadi tantangan bagi Distrik Biak Kota, tetapi juga gambaran masalah yang perlu diatasi bersama untuk mendorong demokrasi yang lebih baik di Kabupaten Biak Numfor.
"Kami berharap ke depan, dengan evaluasi yang matang dan pendekatan yang lebih tepat sasaran, partisipasi masyarakat dalam proses demokrasi dapat meningkat," tutup Marthen.
Sementara salah satu pemilih yang tidak menggunakan hak pilihnya mengatakan, pada hari pemilihan kesulitan mencari dimana TPS tempat dirinya mencoblos. Dia mengakui, apa yang tertera pada aplikasi kadang Lokasi penempatan TPS nya tidak sesuai dengan keadaan di lapangan. (*)