“Viskal dari yang besar sekali, menurun karena dibagi ke DOB (Daerah Otonom Baru).”
“Akibatnya, viskal menurun, jumlah pegawai masih banyak, sehingga 30 – 35 persen APBD Papua itu terserap untuk belanja pegawai,” jelasnya.
Menurut eks Kapolri tersebut, persoalan pegawai ini menjadi pekerjaan rumah bersama.
“Artinya bagaimana caranya untuk buat para pegawai ini pindah ke daerah yang baru, baik dipromosi atau apa yang membuatnya tertarik.”
“Sebab, memindahkan tidak gampang karena keluarga masih tinggal di Jayapura, anak masih sekolah, dan lain-lain.”
“Ini persoalan penting,” tutupnya. (*)