"Kami berupaya mengoptimalkan sumber pembiayaan yang ada. Salah satu strategi adalah memaksimalkan PAD sebesar Rp 447 miliar untuk membiayai belanja rutin operasional kantor," jelasnya.
Pihaknya juga akan mengoptimalkan Dana Otsus 1 persen dan 1,25 persen untuk mencukupi celah fiskal.
"Kami sudah berkoordinasi dengan Kementerian Keuangan untuk memanfaatkan Dana Otsus ini,"beber Kapisa.
Diakui Kapisa, BPKAD Papua dan OPD terkait lainnya sedang memetakan sumber pembiayaan.
Ini dilakukan agar program infrastruktur tetap berjalan, meski dengan skala yang lebih kecil.
"Dana Transfer Infrastruktur (DTI) menjadi harapan besar karena tidak terkena pemangkasan. Dana ini diharapkan dapat mengompensasi kekurangan anggaran pada proyek jalan, jembatan, kelistrikan, telekomunikasi dan lainnya," pungkas Kapisa. (*).