CEPOSONLINE.COM, JAYAPURA-Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto telah berjalan di berbagai daerah termasuk di Tanah Papua.
Namun program MBG tersebut nampaknya mendapatkan tanggapan Direktur Perhimpunan Advokasi Kebijakan dan Hak Asasi Manisia (Pak HAM) Papua, Mathius Murib.
Ia menilai bahwa meskipun program tersebut baik untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) generasi muda namun permasalahan utama di Papua saat ini bukan hanya soal ketersediaan makanan bergizi.
Menurutnya, permasalahan yang lebih kompleks dan mendesak adalah persoalan Hak Asasi Manusia (HAM) yang belum terselesaikan.
"Ya, isu HAM adalah akar dari berbagai persoalan di Papua selama ini,"ucap Mathius Murib.
Kata Mathius Murib, semua ini muncul akibat dinamika ekonomi dan politik sejak 1962 hingga saat ini.
Konflik yang berkepanjangan tersebut telah menyebabkan ribuan korban jiwa yang tidak bersalah.
"Pertanyaan kami adalah sampai kapan kekejaman ini dihentikan? Sampai kapan kedamaian diwujudkan?,"tegasnya.
Kata Mathius Murib, situasi ini menjadi tanggung jawab pemerintah untuk segera diselesaikan.
Jika berbagai kepentingan di dalam konflik Papua tidak ditindak secara tegas, maka permasalahan akan terus berlanjut.
Namun disisi lain ia juga mengapresiasi langkah Pemerintahan Presiden Prabowo yang telah membentuk Kementerian HAM, dengan seorang putra asli Papua sebagai menterinya.
Mathius berharap Natalius Pigai sebagai Menteri HAM dapat bekerja secara maksimal dalam menyelesaikan permasalahan HAM di Papua.
Selain itu, Mathius menyoroti pentingnya keberpihakan pemerintah terhadap pejuang HAM di Papua.
Menurutnya, mereka adalah kelompok yang netral dan bekerja demi kepentingan masyarakat, bukan untuk kelompok tertentu.
