CEPOSONLINE.COM, JAYAPURA - Kodam XVII/Cenderawasih membentuk Tim Investigasi terdiri dari Staf Intelijen, Pomdam dan Kumdam (Hukum Kodam).
Sementara itu pembentukan Tim Investigasi tersebut, sebagai wujud keseriusan dalam pengusutan kasus Bom Molotov di Kantor Media Jubi yang terjadi pada 16 Oktober 2024 lalu.
Kapendam XVII/Cenderawasih Kolonel Inf Candra Kurniawan mengatakan, adanya pemberitaan yang menuduh Prajurit TNI sebagai pelaku dalam kasus Bom Molotov di kantor Redaksi Jubi.
"Pembentukan Tim Investigasi ini diharapkan membuat terang benderang tentang siapa pelakunya,"ungkap Candra Kurniawan.
Kata Candra Kurniawan, beberapa saksi dari warga sipil yang selama ini disebut-sebut sebagai saksi kunci telah dimintai keterangannya.
"Jadi, Tim Investigasi ini telah bekerja melakukan penelusuran atau investigasi terus menerus secara berkelanjutan agar tuduhan yang tidak mendasar semakin gamblang,"ujar Candra Kurniawan.
Candra Kurniawan menerangkan, beberapa kejanggalan dari keterangan saksi seperti salah satunya adalah saksi mengakui belum pernah bertemu langsung dengan inisial "W" yang menurutnya adalah salah satu pelaku.
Namun saksi mengakui hanya mengenal wajah "W" melalui Tiktok dan pernah melihat via Live di Tiktok.
Selanjutnya, Tim Investigasi menghadapkan 4 orang anggota berpakaian preman tanpa tutup kepala dimana salah satunya adalah "W" untuk dikenali oleh Saksi.
Posisi saksi berada dalam satu ruangan tertutup berkaca hitam sementara 4 orang anggota berada di luar ruangan yang jarak dari saksi sekitar 4 meter dibatasi kaca dan anggota tidak mengetahui bahwa ada orang di dalam ruangan.
Namun saksi tidak dapat menunjuk yang mana "W". Karenanya bagaimana mungkin saksi bisa meyakini salah satu pelaku adalah "W" padahal saat kejadian kondisi gelap (dini hari), bahkan informasi yang beredar bahwa pelaku memakai helm bermasker, dan jarak dari saksi sekitar 110 meter.
Untuk memastikan kembali, tim investigasi sudah sepakat dengan salah satu saksi bahwa permintaan keterangan dari saksi masih akan berlanjut.
Namun ternyata saksi telah pergi meninggalkan Jayapura, sehingga perginya saksi menimbulkan kecurigaan, ada apa sebenarnya dengan saksi tersebut.