Beberapa teman sesama politisi mengaku kehilangan sosok yang dianggap humble.
“Saya bersahabat baik dengan beliau sejak 2006 ketika masih menjabat sebagai anggota DPR. Ketika itu beliau (almarhum) masuk masih menggunakan Partai Damai Sejahtera (PDS) Pembaharuan,” cerita Carolus Bolly, salah satu pimpinan almarhum ketika itu.
Carolus yang terhubung via telepon, menceritakan bahwa seiring waktu ada proses di mana almarhum tidak lolos ke DPR, namun ketika Rustan Saru maju sebagai Wakil Wali Kota, di situlah almarhum masuk menggantikan posisi pak Rustan Saru lewat PAW di mana almarhum pindah dari PDS ke PAN.
“Karena menggantikan pak Rustan akhirnya gabung dengan saya di Komisi III.”
“Beliau senior dan sangat paham organisasi dan kepemimpinan.”
“Sekalipun saya ketika itu ketua komisi namun beliau tetap tegak lurus dan menghormati pimpinan yang ada. Saya salut dan merasa sangat kehilangan,” jelas Carolus.
Rumbairussy dikatakan sangat paham arti organisasi dan kepemimpinan.
“Beliau tegak lurus dan saya ikut berduka cita.”
“Saya kira beliau bukan hanya seorang politisi tetapi juga sebagai tokoh dan pemimpin. Beliau di komisi III menjunjung tinggi aspek kepemimpinan dan organisasi di mana beliau menaung, beliau tidak pernah membawa senioritas,” kenang Carolus.
Yulianus Rumbairussy merupakan alumni SMAN 1 Jayapura dan dianggap memiliki pandangan yang sangat positif dan kegigihan membangun Papua.
“Orangnya tegas supel dan luwes, saya pikir kami sangat berduka dengan kabar ini,” imbuhnya. (*)