CEPOSONLINE.COM, JAYAPURA- Asosiasi Majelis Rakyat Papua (MRP) se-Tanah Papua kini meminta kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar memberikan kepastian atau jawaban atas aspirasi yang sudah mereka disampaikan terkait soal hak politik Orang Asli Papua (OAP) pada Pilkada serentak 2024 di Tanah Papua.
Adapun aspirasi dari MRP se Tanah Papua tersebut telah disampaikan kepada Presiden Jokowi pada tanggal 12 Juni 2024 lalu di Istana Presiden.
Hal ini berkaitan dengan Pilkada di serentak 2024 yang akan berlansung di 6 Provinsi di Tanah Papua, soal syarat pencalonan mulai dari Gubernur, Wakil Gubernur, Bupati, Wakil Bupati, Wali Kota dan Wakil Wali Kota yang harus diberikan kepada Orang Asli Papua (OAP).
"Kita sudah bertemu Presiden Jokowi di Istana Presiden pada tanggal 12 Juni 2024, kita sudah sampaikan aspirasi soal hal politik OAP di Pilkada serentak 2024 di 6 Provinsi di Tanah Papua,"ucap Kordinator Asosiasi MRP se-Tanah Papua, Agustinus Anggaibak saat ditemui di Kantor MRP Papua, Senin (22/7/2024) sore.
Agustinus berharap kedatangan Presiden Jokowi di Papua pada hari ini bisa membawa kabar baik, apalagi dia sudah berjanji untuk menjawab apa yang menjadi aspirasi tersebut.
"Kami apresiasi karena ini untuk kesekian kalinya Presiden Jokowi datang ke Papua dan tentunya masyarakat di Papua senang,"ujarnya.
Agustinus yang juga menjabat sebagai Ketua MRP Papua Tengah meminta, agar Presiden Jokowi dalam kunjungan kali ini bisa memberikan kado indah bagi masyarakat Papua soal hak Politiknya di Pilkada 2024 di 6 Provinsi se-Tanah Papua.
"Mungkin ini adalah kunjungan terakhir Presiden Jokowi di Papua, yang kita butuh saat ini jawaban Presiden atas aspirasi masyarakat Papua ini agar diberikan keputusan yang pasti secara regulasinya,"tuturnya.
Hal senada disampaikan, Ketua MRP Papua Pegunungan, Agus N. Huby bahwa, asosiasi MRP se-Tanah Papua telah menyampaikan aspirasi kepada Presiden tentang hak OAP pada Pilkada 2024 agar bakal calonnya mulai dari, Gubernur, Wakil Gubernur, Bupati, Wakil Bupati, Wali Kota dan Wakil Wali Kota harus diberikan kepada Orang Asli Papua (OAP).
"Perlu diketahui bahwa ini aspirasi masyarakat di Tanah Papua dan kita teruskan ke Presiden Jokowi agar bisa dijawab dan diberikan sebuah keputusan,"tegasnya.
Kata Agus, tujuan dari aspirasi tersebut untuk hal-hal yang positif bukan untuk hal-hal yang sifatnya negatif.
Sehingga pihaknya berharap dalam kunjungan Presiden kali ini ada jawaban pasti atas aspirasi yang disampaikan.
"Kami minta Presiden untuk tidak mendengar masukkan dari luar, karena apa yang kami sampaikan itu untuk hal positif demi martabat OAP diatas Tanah Papua dan tetap dalam bingkai NKRI,"jelas Agus.