CEPOSONLINE.COM, JAYAPURA-Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Papua Pdt. Klemens Taran, S.Ag membuka secara resmi kegiatan “Kelas Literasi Zakat dan Wakaf” tingkat Provinsi Papua, bertempat di Hotel Horison Kotaraja Kota Jayapura, Sabtu (02/03/2024).
Pembukaan acara ditandai dengan penabuhan tifa oleh Kakanwil didampingi oleh Pembimbing Zakat Wakaf Kanwil Kemenag Provinsi Papua Hj. Ani Matdoan, S.Ag., MM, Ketua BAZNAS Provinsi Papua Ir H. Merza Edy Nadzari dan Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sarmi Mikhel Dandirwalu, S.Th., M.M.
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan literasi masyarakat terhadap zakat dan wakaf, menumbuhkan kesadaran masyarakat dalam zakat dan wakaf, serta menyamakan pandangan terkait keputusan tentang penetapan zakat dan fidyah sebagai dasar, sebelum memasuki Ramadhan.
Zakat bertujuan untuk menumbuhkan perekonomian Islam, berpengaruh positif dan sangat signifikan dalam mendorong gerak roda perekonomian Islam dan mengembangkannya. Karena pertumbuhan harta individu pembayar zakat memberikan kekuatan dan kemajuan bagi ekonomi masyarakat.
Wakaf juga demikian, bertujuan memanfaatkan harta benda wakaf sesuai dengan fungsinya. Wakaf berfungsi mewujudkan potensi dan manfaat ekonomis harta benda wakaf untuk kepentingan ibadah dan untuk memajukan kesejahteraan umum.
Dalam sambutannya, Kakanwil menyampaikan bahwa kegiatan Literasi Zakat dan Wakaf adalah kegiatan yang sangat baik guna meningkatkan kesadaran tentang zakat dan wakaf.
“Tentu, selaku Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Papua saya menyambut baik dan sangat menghargai upaya ini. Kesadaran tentang pentingnya zakat dan wakaf antara lain dapat dilihat dengan meningkatnya indeks literasi zakat dan wakaf. Indeks Literasi Zakat dan Wakaf (ILZW) adalah sebuah alat ukur yang dapat mengukur secara akurat tingkat pemahaman masyarakat terhadap zakat dan wakaf,” jelasnya.
Indeks Literasi Zakat Indonesia berdasarkan data tahun 2022 berada pada angka sebesar 75.26 yang masuk dalam kategori tingkat literasi menengah. Nilai ini meningkat 8.48 poin dibanding nilai Indeks Literasi Zakat di tahun 2020 (66.78). Perkembangan sektor wakaf di Indonesia mengalami pertumbuhan yang luar biasa pada tahun ini.
Berdasarkan Sistem Informasi Wakaf Kemenag (2022), tanah wakaf di Indonesia sudah tersebar di 440,5 ribu titik dengan total luas mencapai 57,2 hektar.
“Adapun indeks literasi wakaf secara nasional mendapatkan skor 50.48 dan masuk kategori rendah. sebagai pihak yang memiliki tugas dan tanggung jawab di bidang zakat dan wakaf, kita tentu sepakat untuk berupaya bersama meningkatkan kondisi nasional ini menjadi lebih baik,” ungkapnya.
Di sisi lain, kabar baiknya, Provinsi Papua pernah menempati urutan kedua Indeks Literasi Wakaf Tahun 2020 dari 32 Provinsi, dengan posisi pertama ditempati Provinsi Gorontalo. Dimensi atau variable yang digunakan adalah Nilai Pemahaman Wakaf Dasar, Nilai Pemahaman Wakaf Lanjutan, dan Nilai Indeks Literasi Wakaf.
“Prestasi ini tentunya bukanlah alasan untuk kita tidak lagi terus berupaya meningkatkan literasi baik zakat maupun wakaf di Provinsi Papua khususnya, yang akan berpengaruh secara nasional pada akhirnya, Mengacu hasil survey yang sama, ditemukan bahwa sumber informasi zakat yang paling dominan adalah berasal dari ceramah agama atau lebih luasnya dakwah terkait zakat, juga wakaf, penting kita lakukan sesuai tugas dan fungsi masing-masing.” harapnya.
Kakanwil juga memberi apresiasi atas kerja keras dari BAZNAS dan BWI Provinsi Papua.
“Saya sampaikan penghargaan sekaligus ucapan terima kasih kepada BAZNAS Provinsi Papua dan Badan Wakaf Indonesia Provinsi Papua, atas kerja keras penuh kesungguhan yang berbuah bahkan pada prestasi di tingkat nasional,” pungkasnya.