• Senin, 22 Desember 2025

Dianggap Menghina Uskup, Anggota MRP Ini Dilaporkan ke Polisi

Photo Author
- Kamis, 1 Februari 2024 | 16:04 WIB
Pastor  Paroki St Fransiscus APO, Paul Tumayang Tangdilintin (kaos hitam) bersama beberapa ketua organisasi pemuda Katholik saat keluar dari ruang Ditreskrimum Polda Papua, Kamis, (01/02/2024) (Gamel/CeposOnline)
Pastor Paroki St Fransiscus APO, Paul Tumayang Tangdilintin (kaos hitam) bersama beberapa ketua organisasi pemuda Katholik saat keluar dari ruang Ditreskrimum Polda Papua, Kamis, (01/02/2024) (Gamel/CeposOnline)

CEPOSONLINE.COM,JAYAPURA – Lantaran komentarnya yang menanggapi postingan di media sosial dianggap menghina, seorang anggota MRP Papua Pegunungan, Ismail Asso dipolisikan oleh organisasi pemuda Katholik.

Pelaporan resmi ini disampaikan ke Polda, Kamis (1/2/2024) yang dipimpin langsung Pastor Paroki, St Fransiscus APO, Paul Tumayang Tangdilintin OFM didampingi senior Katholik Carolus Bolly.

“Kami menganggap komentar Pak Ismail di Whastapp menghina dan melukai perasaan umat Katholik, sehingga kami minta ini ditanggapi cepat agar tidak kemana-mana,” kata Melianus Asso, Ketua Pemuda Katholik Komda Papua usai melapor.

Ia meminta pihak kepolisian segera menghadirkan Ismail Asso dalam waktu 2 x 24 jam, sebab jika lewat dari hari Minggu maka ceritanya akan berbeda. “Sekali lagi segera diamankan dan dimintai keterangan,” imbuhnya.

Ketua PMKRI Cabang Jayapura, Jasman Yelehet mengatakan pelaporan ini karena ada kalimat yang tidak beretika dan terkesan menghina.

“Kami dari seluruh organisasi Katholik mendesak, karena pimpinan kami dicederai dan kami merasa resah,” tambahnya.

Namun Jasman meminta agar umat Katholik bisa menahan diri dan menunggu upaya hukum yang sudah dilakukan, sebab jangan sampai ada yang mencoba memperkeruh. “Pak Ismail segera berikan keterangan di kepolisian dan kami menunggu,” tambahnya.

Sementara Pastor Paul Tumayang Tangdilintin OFM menambahkan bahwa ia menemani kaum muda Katholik karena ada penyampaian yang kurang beretika. Bapak Uskup sebelumnya menanggapi pemberitaan terkait sengketa lokasi pembangunan gedung kantor gubernur Papua Tengah dan balik dikomentari oleh Ismail Asso.

“Komentar Pak Ismail tidak pantas, apalagi ia juga seorang tokoh agama dan anggota MRP,” kata Paul. Dijelaskan bahwa Uskup adalah simbol dari Gereja Katholik sedunia karena tidak dipilih oleh umat tapi langsung ditunjuk langsung oleh Paus di Roma.

“Menyerang Uskup sama seperti menyerang gereja Katholik. Kami tersinggung pernyataan Ismail Asso. Ia (Ismail Asso) tokoh agama tapi tidak mencerminkan sebagai seorang tokoh, ia tak punya etika dan sopan santun,” bebernya.

Paul meminta Ismail Asso diamankan dan dilakukan proses hukum sebab komentar menghina itu sudah tersebar di 20 an grup WA dan sudah diketahui masyarakat akar rumput.

Harusnya sebagai tokoh lebih berhati-hati mengeluarkan statemen. “Namun di sini Pastor meminta umat Katholik menahan diri dan tidak membalas. Jika umat mendapat WA itu tanggapi dengan kepala dingin, sebab kalau orang mabuk, kita jangan ikut mabuk tapi tunjukkan orang Katholik itu bukan orang sembarang tapi menjunjung tinggi nilai etika moral, persaudaraan dan toleransi,” ajaknya.

Sementara Ismail Asso yang terhubung via telepon menyampaikan bahwa ia menyampaikan itu lebih ke ranah privat dan meminta tidak ditarik ke politis.

Ismail bermaksud bahwa lokasi yang disengketakan adalah tanah nenek moyangnya karena agama dan pemerintah sejatinya tidak memiliki lokasi.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Agung Trihandono

Tags

Rekomendasi

Terkini

X