Dr. Agus kemudian merinci tiga isu strategis yang menjadi fokus utama. Pertama, kematian ibu dan bayi masih berada di atas rata-rata nasional akibat minimnya tenaga kesehatan, rendahnya akses persalinan aman, serta keterlambatan rujukan karena kondisi geografis.
Kedua, penyakit menular TBC, malaria, dan HIV/AIDS masih tinggi. Diperlukan screening aktif, deteksi dini, serta penguatan layanan kesehatan primer.
Ketiga, stunting, prevalensi stunting masih tinggi di sejumlah kabupaten dan mengancam kualitas generasi masa depan Papua Tengah.
Dalam rangkaian rapat ini, para peserta juga menyusun rencana tindak lanjut bersama yang mencakup penguatan sistem rujukan, penambahan tenaga kesehatan di daerah terpencil, serta peningkatan edukasi masyarakat mengenai gizi dan kesehatan ibu-anak.
Agus berharap, hasil rapat ini dapat menjadi pijakan untuk memperbaiki kualitas layanan kesehatan di seluruh kabupaten Papua Tengah.
“Kami ingin memastikan bahwa setiap ibu hamil mendapatkan layanan persalinan aman, setiap anak terbebas dari stunting, serta masyarakat terlindungi dari penyakit menular. Harapan kami, ke depan derajat kesehatan masyarakat Papua Tengah bisa sejajar dengan daerah lain di Indonesia,” tutup dr Agus. (*)