CEPOSONLINE.COM,NABIRE-Dinas Kesehatan (Dinkes) Papua Tengah menggelar rapat monitoring dan evaluasi program koordinasi teknis kesehatan di Papua Tengah.
Kegiatan ini diikuti delapan kabupaten se-Papua Tengah dan difokuskan pada penanganan tiga isu utama: angka kematian ibu dan bayi, penyakit menular, serta stunting.
Kepala Dinkes Papua Tengah, dr. Agus menegaskan bahwa forum tersebut bukan hanya sekadar evaluasi laporan, tetapi juga untuk memperkuat komitmen kolektif menghadapi tantangan kesehatan di wilayah yang memiliki kondisi geografis ekstrem.
“Papua Tengah ini memiliki medan yang berat, dari pegunungan terjal hingga pesisir terpencil dengan akses transportasi terbatas. Perjalanan menuju fasilitas kesehatan bisa memakan waktu berjam-jam hingga berhari-hari,”
“Kondisi ini, ditambah dinamika sosial dan isu keamanan, sangat memengaruhi pelaksanaan program kesehatan,” jelas Kepala Dinkes Papua Tengah, dr. Agus kepada media usai membuka rapat monitoring dan evaluasi program koordinasi teknis kesehatan, di Hotel JDF Nabire, Kamis (12/9/2025).
Ia menekankan perlunya kolaborasi lintas sektor, lintas kabupaten, dan lintas jenjang pemerintahan, termasuk sinergi dengan mitra pembangunan seperti WHO, UNICEF, dan BPKT.
Menurutnya, hanya dengan strategi yang adaptif, berbasis data, dan sensitif terhadap budaya lokal, masalah kesehatan di Papua Tengah bisa ditangani secara efektif.