CEPOSONLINE.COM, MIMIKA - Pendaki berinisial HT (60) yang dilaporkan meninggal dunia saat melakukan pendakian ke Puncak Gunung Cartenz pada 23 September lalu berhasil dievakuasi ke Mimika, Papua Tengah, Selasa (1/10/2024).
Pantauan Cenderawasih Pos, kendaraan roda empat milik Security and Risk Managemen PT Freeport Infonesia yang membawa jenazah tiba di Ruang Jenazah Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Mimika sekitar pukul 16.20 WIT.
Baca Juga: Ada Pendaki Asal Surabaya Tewas di Puncak Cartenz Papua
Setelah beberapa saat dilakukan koordinasi, tim evakuasi kemudian mengeluarkan jenazah korban dari dalam mobil dan langsung dimasukkan ke dalam ruang jenazah untuk dilakukan tindakan medis.
Rekan korban berinisial AP menyebutkan, terkait dengan pemulangan jenazah ke kampung halamannya belum diketahui kapan karena masih menunggu konfirmasi pihak keluarga korban.
“Tapi sesegera mungkin akan dikirim ke Surabaya,” kata AP, singkat kepada wartawan, Selasa sore di RSUD Mimika.
Baca Juga: Detik-detik Kecelakaan Pesawat Smart Air di Kampung Pogapa Intan Jaya, Ini Penyebabnya
Adapun peristiwa meninggalnya HT terjadi saat melakukan pendakian ke Puncak Cartenz pada 23 September 2024 lalu. Ia diduga meregang nyawa saat hendak kembali ke camp pendakian.
Sementara itu, berdasarkan data yang diterima media ini, HT berada satu tim dengan 5 orang pendaki lainnya dalam pendakian ke Puncak Cartenz. Adapun 5 anggota pendakian lainnya adalah HH (45), BS (61), AP (69), AS, BH (39).
Pada tanggal 21 September 2024 lalu, mereka bertolak ke Tembagapura menggunakan sebuah mobil berjenis LWB dan menginap sebelum melakukan pendakian pada 21 September 2024.
Selanjutnya, pada 22 September 2024 para pendaki tiba di titik awal pendakian, namun tidak melakukan kegiatan apapun, barulah pada 23 September 2024 mereka melakukan pendakian.
Dari keenam pendaki, empat pendaki berhasil mencapai Puncak Cartenz (Cartenz Pyramid) termasuk korban HT, sementara dua orang berinisial BH dan AP tidak berhasil akibat kondisi kesehatan yang tidak mendukung.
Di hari yang sama, korban HT yang hendak turun dari puncak merasa nyeri dada selanjutnya tidak sadarkan diri.