Sementara itu, Wakil Direktur Pelayanan Medik dan Keperawatan RSUD Jayapura, Andreas Pekey, mengapresiasi Dinkes Papua Tengah terkait program KO Sehat.
Menurut Andreas, program KO Sehat sangat membantu masyarakat setempat.
“Bahkan juga membantu rumah sakit menyelesaikan persoalan administrasi dari pasien yang tidak memiliki BPJS,” terang Andreas.
Langkah Dinkes Papua Tengah dinilai sangat bagus.
“Sebab, masalah kesehatan ini tidak dapat diselesaikan satu daerah saja, melainkan perlu adanya kolaborasi," jelasnya.
Andreas berharap, hasil diskusi tersebut berujung pada dibentuknya Pergub sebagai payung hukum dari program KO Sehat.
"Sehingga nantinya progam ini tidak hanya dijalankan saat masa kepemimpinan Silwanus Sumule di Dinkes Papua Tengah, melainkan terus berlanjut ke depannya," ujarnya.
Baca Juga: Genjot Penerapan Aplikasi ASIK, Ini yang Dilakukan Dinkes Keerom
Diketahui, Dinkes Papua Tengah menggandeng RSUD Jayapura dalam menjalankan program KO Sehat.
Andreas menjelaskan bahwa program ini telah dilaksanakan sesuai MoU, terutama dalam menyelamatkan pasien.
“Jadi, ini bukan karena ada MoU saja, tapi memang prinsip kami ialah keselamatan pasien dari manapun asalanya. Itu hal utama yang dikerjakan,” tambahnya.
Baca Juga: Dinkes Mamberamo Tengah Gelar Raker Tahun 2024
Di kesempatan yang sama, Asisten Deputi Jaminan Pelayanan Kesehatan BPJS Wilayah XII Jayapura, Friski Arlin, menambahkan, pihaknya terus mendukung program kerja Dinkes Papua Tengah.
Terutama yang berkaitan dengan masalah kesehatan.
“Kami sangat apresiasi karena dengan progam KO Sehat yang mana persoalan kesehatan di Papua Tengah saat ini tidak menemukan kendala," kata Friski. (*)