• Senin, 22 Desember 2025

40 Orang Lebih Jadi Korban Bentrok di Kwamki Narama Mimika

Photo Author
- Rabu, 5 November 2025 | 14:28 WIB
Situasi di sekitaran lokasi bentrok ketika didatangi polisi pada Rabu pagi, (5/1/2025), (Polres Mimika)
Situasi di sekitaran lokasi bentrok ketika didatangi polisi pada Rabu pagi, (5/1/2025), (Polres Mimika)

CEPOSONLINE.COM, MIMIKA - Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Kwamki Narama, Ipda Yusak Sawaki menyebutkan bahwa jumlah korban akibat bentrok di Distrik Kwamki Narama, Mimika, Papua Tengah kini telah mencapai lebih dari 40 orang.

Kata Kapolsek, dari kubuh korban berjumlah 20 orang lebih, dari kubuh pelaku juga berjumlah lebih dari 20 orang.

"Jumlah korban dari pihak korban sekitar 20-an, dari pihak pelaku 20 lebih juga jadi hampir 40-an lebih, secara keseluruhan," kata Kapolsek saat diwawancarai melalui sambungan telepon, Rabu pagi, (5/11/2025).

Kapolsek menerangkan bahwa bentrok terjadi awalnya pada hari Minggu, 2 November 2025.

Diterangkan bahwa pada tanggal 21 Oktober 2025 lalu proses mediasi kedua belah pihak telah dilaksanakan di Polres Mimika. Saat itu, dari kedua belah pihak sepakat agar masalah ini diselesaikan.

Namun, setelah kedua kubuh menunggu tak ada satupun perwakilan pemerintah baik Pemerintah Kabupaten Puncak maupun Pemerintah Kabupaten Mimika yang hadir untuk memfasilitasi jalannya proses perdamaian secara adat.

Alhasil, kedua kubuh kembali angkat panah dan saling serang hingga menelan korban jiwa.

Namun, kemarin kedua belah pihak menunggu sampai dengan hari Minggu 2 November 2025 mereka mulai angkat panah lagi dari sekitar pukul 14.00 WIT.

"Mereka angkat panah lagi lalu saling serang hingga mengakibatkan banyak korban. Pada hari Senin mereka kembali angkat panah lagi pukul 06.00 WIT dan ada salah satu dari pihak korban yang meninggal dunia, yaitu seorang Pendeta (Pdt). Melkias Uamang," tutur Kapolres.

Kepergian sang pendeta kata Kapolsek menyebabkan kubuh korban menjadii marah dan terus mengakibatkan perang tersebut pecah.

Lanjut dikatakan, setelah banyak korban yang mengalami luka akibat terkan anak panah, kepolisian kemudian mengevakuasi ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Mimika.

Akan tetapi, setelah tiba di RSUD, pihak rumah sakit pun membatasi karena jumlah pasen yang banyak dan rumah sakit penuh sehingga disarankan untuk mencari rumah sakit lain.

Kendati setelah dilarikan ke rumah sakit dan fasilitas kesehatan lainnya yang ada di Mimika, ada sebagian fasilitas kesehatan yang menolak karena takut terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

"Korban semakin banyak dari hari Minggu sampai hari ini hari Rabu, korban-korban tersebut kita dari keamanan dan dari keluarga mengantar ke pihak rumah sakit namun dari rumah sakit mereka sudah membatasi korban luka panah dari rumah sakit karena di rumah sakit sudah penuh,"

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Gratianus Silas

Tags

Rekomendasi

Terkini

Di Mimika, Harga Daging Babi Turun Jelang Nataru

Sabtu, 20 Desember 2025 | 15:24 WIB

Polres Mimika Musnahkan Sabu dan Ganja

Kamis, 18 Desember 2025 | 14:55 WIB
X