• Senin, 22 Desember 2025

Banjir Kepung Distrik Wania di Mimika Papua Tengah: Akibat Curah Hujan Tinggi

Photo Author
- Selasa, 19 Agustus 2025 | 17:12 WIB
Kondisi salah satu rumah warga di Kampung Baru Bersaudara, Distrik Wania yang sempat terendam banjir namun mulai surut. (Foto: Cenderawasih Pos/Moh. Wahyu Welerubun).
Kondisi salah satu rumah warga di Kampung Baru Bersaudara, Distrik Wania yang sempat terendam banjir namun mulai surut. (Foto: Cenderawasih Pos/Moh. Wahyu Welerubun).

CEPOSONLINE.COM, MIMIKA - Curah hujan yang tinggi yang mengguyur hampir seluruh wilayah Kabupaten Mimika telah menjadi petaka di sejumlah titik.

Adapun beberapa wilayah di Distrik Wania yang dikepung banjir akibat diguyur hujan dalam sepekan terakhir tanpa henti diantaranya adalah belakang kuburan Kelurahan Kamoro Jaya, tepatnya di Kampung Baru Bersaudara yang menjadi pemukiman masyarakat Amungme, Kampung Kadun Jaya, Kampung Nawaripi, lorong SMA Negeri 1 Mimika dan di Jalan Gaharu.

Berdasarkan pantauan Cenderawasih Pos, dari semua tempat yang terdampak adalah di Kampung Baru Bersaudara. 

Menurut keterangan warga setempat, banjir telah mengepung wilayah itu dalam sepekan terakhir akibat meluapnya air sungai.

Di kampung itu, ada dua sungai yang saling terhubung. Karena pembuangannya hanya bertumpu pada satu aliran sungai, saat hujan lebat, air sungai sering meluap mengakibatkan kampung terendam banjir.

Ironinya, banjir yang tingginya mencapai dada orang dewasa ini selalu terjadi setiap tahunnya. Namun, tak ada perhatian khusus dari pemerintah daerah. 

Seorang warga, Yafo Murib saat ditemui, Selasa (19/8/2025) sore mengatakan, akibat banjir, kebun miliknya yang menjadi sumber penghidupan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dilahap banjir.

Tanaman seperti sayuran dan umbi-umbian pun mati dan tak bisa diselamatkan.

 “Jadi dari air masuk dari bagian atas (salah satu sungai di dekat kebun,red). Sudah satu minggu ini banjir terus,” ungkapnya.

Yafo menyebut, lahan yang berbentuk persegi yang tak dapat ia sebutkan seberapa luasnya itu menjadi sasaran karena hanya berjarak beberapa meter saja dari tepi sungai.

Ditambah, area tersebut tidak tersedia drainase yang menjadi saluran pembuangan dari sawah. Karenanya, setiap turun hujan air sungai selalu meluap mengepung kebun milik Yafo.

Sementara itu, seorang pria paruh baya yang kesehariannya sebagai tukang ojek di Kampung Baru Bersaudara, Iwan, mengatakan kendala utama di wilayah itu adalah drainase.

Ia menyebut, kawasan itu selalu diamuk banjir karena tidak adanya parit sebagai saluran pembuangan baik dari dalam kampung hingga ke aliran sungai menjadi masalah utama yang sudah berlangsung sejak beberapa tahun belakangan.

 “Kendala utama di sini hanya parit saja, Pak. Jadi ada dua sungai di situ dia punya pembuangan satu baru terlalu kecil jadi dia tidak mampu menampung,” kata Iwan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Gratianus Silas

Tags

Rekomendasi

Terkini

Di Mimika, Harga Daging Babi Turun Jelang Nataru

Sabtu, 20 Desember 2025 | 15:24 WIB

Polres Mimika Musnahkan Sabu dan Ganja

Kamis, 18 Desember 2025 | 14:55 WIB
X