CEPOSONLINE.COM, MIMIKA – Sebuah peristiwa mengenaskan menimpa mendiang Febriani, seorang anak perempuan berusia 11 tahun.
Ia menjadi korban ganasnya ombak di Pantai Keakwa, Distrik Mimika Tengah pada Selasa 1 April 2025 lalu.
Dalam peristiwa tersebut, Febriani terseret ombak hingga sempat dinyatakan hilang dan dicari oleh masyarakat setempat, keluarga hingga Tim SAR gabungan yang dikerahkan oleh Kantor Pencarian dan Pertolongan Timika, Rabu 2 April 2025.
Febriani ditemukan meninggal dunia oleh warga setempat yang turut membantu melakukan pencarian.
Baca Juga: Wisatawan yang Terseret Ombak di Keakwa Mimika Ditemukan Meninggal Dunia
Jasadnya ditemukan dalam jarak 2,5 kilometer dari lokasi kejadian pada Rabu sore, pukul 17.00 WIT dan selanjutnya diserahkan kepada pihak keluarga untuk dievakuasi ke Kota Timika.
Menyikapi peristiwa itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mimika, Stepinus Marandof mengatakan bahwa setiap tempat wisata yang ada di Kabupaten Mimika harus dipasang rambu-rambu peringatan berbahaya sebagai petunjuk bagi setaip wisatawan yang hendak berkunjung.
Baca Juga: Berlibur di Pantai Keakwa Mimika, 1 Orang Hanyut Terseret Ombak
Stepinus dengan tegas meminta seluruh pengelola tempat wisata, terutama tempat-tempat wisata yang berpotensi menelan korban jiwa agar serius dalam hal tersebut guna menjamin keamanan dan kenyamanan bagi wisatawan.
“Seharusnya ditaruh rambu-rambu untuk menjadi peringatan bahwa daerah itu berbahaya, rawan banjir dan lain-lain, arusnya kencang dan sebagainya di situ sehingga orang juga mau berwisata dorang (mereka-red) sudah tau sehingga mereka tidak berenang di situ karena berbahaya,” tegas Stepinus saat diwawancarai melalui sambunga telepon, Kamis (3/4/2025).
Baca Juga: Belum Ditemukan, Tim SAR Terus Cari Wisatawan yang Terseret Ombak di Keakwa Mimika
Stepinus melanjutkan, pengelola tempat wisata seharusnya lebih menyikapi hal-hal tersebut sehingga wisatawan dapat merasa aman dan nyaman saat berkunjung untuk menghabiskan waktu di hari libur.
“Keakwa itu arusnya kencang, dia pukul keluar itu (arus), banyak korban di situ,” ujar Stepinus.