Banyak dari pasien di hari kedua yang didominasi oleh anak-anak ini kata Manoe dikarenakan gangguan perkembangan syaraf yang sudah terjadi sejak dalam kandungan.
Namun, gejalanya baru disadari oleh orang tuanya saat anak sudah menginjak usia di atas 3 tahun. Seperti keterlambatan berbicara, keterlambatan berjalan, atau keterlambatan kemampuan motorik kasar dan halus pada anak.
Kemudian, kemampuan interaksi sosial pada anak hingga kemampuan dalam mengendalikan emosia pada anak.
“Jadi gangguannya sebenarnya telah terjadi sejak dalam kandungan tapi baru terlihat “ klinisnya itu baru terlihat biasanya di atas usia 3 tahun,” ungkap Manoe.
Sedangkan, penyebab gangguan jiwa yang terjadi pada orang dewasa kata Manoe biasanya dipicu oleh tiga faktor, yaitu faktor biologis, psikologis dan sosial atau lingkungan.
Faktor biologis biasanya terjadi karena adanya gangguan kimia di otak yang mengakibatkan munculnya gejala-gejala seperti halusinasi hingga kemampuan berpikir.
Sedangkan, faktor psikologis biasanya berkaitan dengan bagaimana cara penderita menghadapi suatu masalah.
“Jadi misalnya dalam dia melihat masalah apakah dia menyelesaikan dengan menggunakan cara yang efektif atau tidak, kalau misalnya cenderung tidak matang,” ucap Manoe.
Kemudian, faktor sosial atau lingkungan juga menjadi penentu kondisi kesehatan jiwa seseorang. Sebab, seseorang cenderung rentan mengalami gangguan mental jika berinteraksi di lingkungan yang tidak sehat.
“Misalnya kalau pola komunikasinya misalnya kasar, keras, pola pengasuhan orang tua yang otoriter, kaku penuh dengan kekerasan, atau lingkungan kerja, atau misalnya penggunaan zat di lingkungannya seperti alkohol, narkoitika, itu sangat mempengaruhi,” lanjutnya.
Manoe melanjutkan, dari total 91 pasien yang datang di hari pertama dan kedua, ada tiga orang pasien yang sudah dinyatakan kronis dan harus menjalani perawatan intensif di rumah sakit jiwa.
Namun, untuk sementara diberikan suntik penenang dan obat-obatan terlebih dahulu sembari menunggu evaluasi untuk selanjutnya dirujuk guna menjalani perawatan di RSJ. (*)