• Senin, 22 Desember 2025

Dinkes Mimika Beri Pelayanan Pengobatan ODGJ dan Konsultasi Psikologis secara Gratis

Photo Author
- Selasa, 25 Maret 2025 | 15:26 WIB
Para pasien yang hendak melakukan pemeriksaan kesehatan jiwa di Puskesmas Timika, Selasa (25/3/2025), (Cenderawasih Pos/Moh. Wahyu Welerubun).
Para pasien yang hendak melakukan pemeriksaan kesehatan jiwa di Puskesmas Timika, Selasa (25/3/2025), (Cenderawasih Pos/Moh. Wahyu Welerubun).

CEPOSONLINE.COM, TIMIKA – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Mimika memberikan pelayanan kesehatan jiwa berupa pengobatan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) dan konsultasi psikologis secara gratis kepada masyarakat di Kabupaten Mimika.

Pelayan ini dilaksanakan selama dua hari di Puskesmas Timika, Jalan Trikora, Distrik Mimika Baru, Mimika, Papua Tengah, mulai Senin 24 Maret hingga Selasa 25 Maret 2025.

Dalam pelayan  ini, Dinas Kesehatan Kabupaten Mimika mendatangkan dua dokter spesialis kesehatan jiwa dari Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Abepura Jayapura.

Spesialis Kedokteran Jiwa RSJ Abepura Jayapura, dr. Manoe Bernd Paul saat ditemui usai pelayanan pada Selasa siang mengatakan, ini merupakan kegiatan kerja sama antara Dinas Kesehatan Kabupaten Mimika bersama RSJ Abepura Jayapura yang telah terjalin dalam beberapa tahun terakhir.

Kata Manoe, dalam pelayanan kesehatan jiwa yang telah berlangsung selama dua hari itu pasien yang mendatangi Puskesmas untuk melakukan pemeriksaan cukup banyak.

Adapun jumlah pasien yang datang pada hari pertama tercatat sebanyak 40 orang, sedangkan di hari kedua sebanyak 51 pasien.

Pada pelayanan hari pertama, kata Manoe jumlah pasien yang datang umumnya adalah orang dewasa dengan rata-rata usia diatas 18 tahun. Sedangkan di hari kedua lebih banyak didominasi oleh anak-anak.

“Kasusnya sangat beragam dari orang dewasa sampai anak-anak, di hari pertama lebih banyak orang dewasa, itu dengan gangguan jiwa berat diagnosanya. Lebih banyak lagi di hari kedua ini pasiennya lebih banyak anak-anak, jadi pasien yang usianya kurang dari 10 tahun, jadi pasien anak dengan masalah gangguan pekembangan pada anak, masalah perubahan perilaku pada anak,” kata Manoe.

Manoe melanjutkan, dari sekian banyak pasien yang datang, tak hanya pasien baru namun banyak juga pasien yang sebelumnya sudah berkonsultasi dan tengah menjalani perawatan.

Ia menilai, banyak dari pasien yang datang memiliki keluhan yang sangat beragam. Pada hari pertama, pasien yang datang umumnya memiliki diagnosa gangguan emosi seperti cemas, susah tidur, depresi, kecenderungan menyakiti diri.

Sedangkan di hari kedua, kebanyakan pasien datang dengan diagnosa perubahan perilaku yang mana berhubungan dengan psikotik.

Delusi, halusinasi, kesulitan membedakan antara khayalan dan realitas, kesulitan berpikir jernih, kesulitan membuat penilaian yang baik, kesulitan merespons secara emosional, kesulitan berkomunikasi secara efektif, kesulitan memahami kenyataan, hingga kesulitan berperilaku dengan tepat.

Penyebab psikotik umumnya terjadi karena gangguan keseimbangan zat kimia di dalam saraf otak, eklelahan fisik dan psikis atau bahkan kapasitas mental yang kurang baik.

 “Jadi orang bisa ngelihat tuh kalau kelihatan bahwa ada perubahan perilaku kan kelihatan ya, tingkah lakunya aneh, bicra-bicara sendiri gitu ya,” ujar Manoe.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Gratianus Silas

Tags

Rekomendasi

Terkini

Di Mimika, Harga Daging Babi Turun Jelang Nataru

Sabtu, 20 Desember 2025 | 15:24 WIB

Polres Mimika Musnahkan Sabu dan Ganja

Kamis, 18 Desember 2025 | 14:55 WIB
X