CEPOSONLINE.COM, MIMIKA – Peredaran minuman keras (Miras) di wilayah Kabupaten Mimika semakin memprihatinkan karena menjadi dalang di balik banyaknya gangguan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) serta laka lantas.
Mirisnya, tak hanya di kalangan massyarakat umum, generasi-generasi muda di Mimika banyak yang harus menjadi korban ganasnya pengaruh miras yang tentunya juga berdampak pada proses pendidikannya.
Lantas, bagaimana peran pemerintah dalam mengatasi hal ini dan sampai kapan hal ini terus dibiarkan?
Baca Juga: Pasca Pembunuhan Pilot Glen Malcolm, Pelayanan Kesehatan di Distrik Alama Mimika Lumpuh Total
Penjabat Sekretaris Daerah (Pj Sekda) Mimika, Petrus Yumte mengatakan bahwa hal yang paling penting untuk dilakukan saat ini dalam rangka menciptakan generasi emas di Kabupaten Mimika yang unggul di bidang pendidikan adalah merubah paradigma generasi pendidikan.
Menurut Petrus, pendidikan dapat merubah cara pandang suatu bangsa yang tentunya dimulai dari generasi-generasi muda.
Oleh karena itu, untuk menciptakan sumber daya manusia yang unggul itu kata Petrus bahwa anak-anak muda di Kabupaten Mimika harus masuk pada proses pendidikan yang benar.
“Kalau pendidikan tidak dibenahi maka dia akan mewarisi hal-hal negatif ke depan,” kata Petrus saat ditemui Cenderawasih Pos, Jumat 7 Februari 2025.
Miras tak hanya menjadi pemicu terjadinya gangguan kamtibmas dan laka lantas, seperti diketahui bersama bahwa mirass juga sangat berpengaruh buruk terhadap kesehatan dan dapat merusak organ tubuh jika dikonsumsi secara berlebihan.
Apalagi, jika yang dikonsumsi adalah minuman-minuman keras oplosan yang belum diketahui kadar dari setiap bahan olahan yang diracik sedemikian rupa hingga menjadi kiras oplosan.
Dalam menangani hal ini, tentunya sangat membutuhkan peran serta berbagai macam pihak untuk memberantas peredaran miras. Baik pemeritah, otoritas keamana maupun masyarakat itu sendiri.
Namun, menurut petrus yang paling utama dalam melakukan penanganan sejak dini adalah di lingkungan keluarga dalam hal ini para orang tua dengan memberikan edukasi serta pemahaman yang baik kepada setiap anggota keluarganya.
“Keluarga, masyarakat mengantar putra-putrinya ke depan dengan pendidikan yang lebih baik. Tapi itu tanggug jawab kita bersama juga,” ujarnya.
