• Senin, 22 Desember 2025

Mempromosikan "agama cinta" mencegah radikalisme

Photo Author
- Sabtu, 30 Agustus 2025 | 03:43 WIB
Ilustrasi - Sejumlah warga lintas agama bersilaturahmi dengan umat Buddha dalam perayaan Hari Raya Tri Suci Waisak 2569 BE tahun 2025 di Wihara Buddha Bhumika, Dusun Thekelan, Desa Batur, Getasan (ANTARAFOTO/APRILIO)
Ilustrasi - Sejumlah warga lintas agama bersilaturahmi dengan umat Buddha dalam perayaan Hari Raya Tri Suci Waisak 2569 BE tahun 2025 di Wihara Buddha Bhumika, Dusun Thekelan, Desa Batur, Getasan (ANTARAFOTO/APRILIO)

Kisah paling populer dari kelembutan hati dan sikap Rasulullah Muhammad Saw adalah ketika menghadapi hinaan dari seorang perempuan tua buta yang setiap hari disuapi makan, meskipun dari mulut si perempuan itu selalu keluar kata makian terhadap Nabi Muhammad.

Nabi Muhammad tidak pernah sakit hati kepada perempuan itu, apalagi mendendam dan membalasnya dengan kekerasan. Sebaliknya, nabi tetap meluangkan waktu untuk menyuapinya, dengan penuh cinta. Sampai ketika Rasulullah wafat, peran itu digantikan oleh salah seorang sahabat. Si perempuan itu protes karena cara menyuapi makanan tidak selembut yang dilakukan oleh Rasulullah.

Akhirnya sahabat itu bercerita bahwa yang selama ini bersikap baik kepada si perempuan itu adalah Nabi Muhammad. Akhirnya, si perempuan itu menangis dan bertobat, hingga mengakui kerasulan Muhammad Saw.

Peristiwa lainnya adalah ketika seorang laki-laki selalu meludahi wajah Rasulullah, setiap nabi lewat di suatu daerah. Meskipun demikian, Rasulullah tidak pernah menunjukkan permusuhan terhadap laki-laki itu.

Sampai suatu hari, Rasulullah tidak menjumpai laki-laki itu di tempat biasa nabi lewat. Ketika diperoleh informasi bahwa laki-laki itu sakit, Rasulullah menyambangi atau menjenguk laki-laki yang selama ini bersikap kurang ajar kepadanya.

Mendapati Rasulullah datang ke rumahnya, hati si laki-laki itu luruh dan menangis. Ia meminta maaf dan kemudian mengikuti ajaran agama yang dibawa oleh Rasulullah.

Cerita lain adalah ketika Rasulullah datang berdakwah ke wilayah Thaif. Bukan perlakuan baik yang diterima, nabi dan rombongan justru diusir, bahkan hingga dilempari batu. Orang-orang itu menuduh, dengan hinaan, "Muhammad pendusta".

Menghadapi sikap seperti itu, lagi-lagi nabi konsisten pada tugas mulianya dari Allah, yakni untuk memperbaiki akhlak dan menjadi rahmat bagi seluruh alam.

Ketika malaikat Jibril menawarkan untuk membumihanguskan wilayah Thaif atas peristiwa pengusiran itu, Rasulullah menolak.

Sesuai hadits yang diriwayatkan oleh Al Baihaqi, Nabi Muhammad memilih sikap memaafkan dan mendoakan baik untuk orang-orang Thaif. "Ya Allah, berilah hidayah untuk kaumku, karena sesungguhnya mereka tidak mengetahui".

Dari ketiga kisah yang telah diteladankan oleh Rasulullah itu sangat jelas bahwa pesan dan sikap cinta selalu dikedepankan dalam menyikapi situasi, bahkan termasuk peristiwa yang secara pribadi sangat menyakitkan.

Karena itu, kalau ada tokoh agama yang mengajak umatnya untuk mengedepankan caci dan permusuhan, bahkan tindakan teroris, dapat dipastikan tidak sesuai dengan ajaran dasar Islam yang disebarkan oleh Rasulullah.

Kembali ke peringatan habib dan bante di atas, kita tidak perlu sok dalam beragama. Bagi warga Indonesia, tidak ada pilihan lain dalam beragama, kecuali saling menghormati, bahkan saling melindungi serta saling memberi rasa nyaman dengan umat berbeda iman.

Untuk menanamkan pemahaman agama cinta harus melibatkan seluruh pemangku kepentingan di negeri ini. Pemahaman agama cinta perlu ditanamkan sejak dini kepada anak-anak, sehingga mereka tidak mudah terjebak dalam paham beragama yang radikal. Anak-anak yang sejak kecil sudah ditanamkan rasa saling menyayangi terhadap siapapun akan memiliki benteng jiwa yang kuat untuk menjadi pelaku, bahkan pelopor terhadap sikap toleransi. (Oleh Masuki M. Astro)

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Lucky Ireeuw

Tags

Rekomendasi

Terkini

Bantuan Kesehatan Bagi Korban Banjir di Sumatera

Selasa, 9 Desember 2025 | 19:01 WIB

Perbarui sertifikat untuk cegah sengketa

Kamis, 20 November 2025 | 21:05 WIB

Prabowo targetkan tambah 30 fakultas kedokteran baru

Kamis, 20 November 2025 | 20:53 WIB

W.R. Supratman: Pahlawan mewangi, bukan berdarah

Rabu, 12 November 2025 | 19:54 WIB

Biaya haji 2026 turun

Rabu, 5 November 2025 | 04:03 WIB
X