CEPOSONLINE.COM, NABIRE- Pemerintah Provinsi Papua Tengah membantah isu yang tersebar di masyarakat terutama mama-mama penjual noken terkait adanya imbauan Penjabat (Pj.) Gubernur Papua Tengah, Ribka Haluk kepada mama-mama untuk menjual noken di jalan-jalan di kota Nabire agar dikunjungi Pj. Gubernur Papua Tengah.
Kepada media, Pj. Gubernur Papua Tengah, Ribka Haluk melalui Kepala bagian (Kabag), hubungan masyarakat (Humas) Provinsi Papua Tengah Alanthino Wiay menjelaskan, Penjualan noken oleh mama-mama Papua di Nabire hari ini merupakan suatu fenomena yang terjadi tanpa adanya imbauan atau informasi langsung oleh Pj. Gubernur Papua Tengah, Ribka Haluk.
" Jualan-jualan noken yang ramai hari ini adalah suatu fenomena di Nabire dan terjadi diluar tanggung jawab pemerintah. Artinya, Pemerintah provinsi (Pemprov) Papua Tengah melalui Pj. Gubernur belum menyampaikan informasi resmi soal imbauan ini. Yg terjadi ini Hoax," Jelas Wiay di ruang kerja Humas Provinsi Papua Tengah, Selasa (16/4).
Pihaknya mengaku tidak tahu kenapa muncul isu ini, dari mana dan dari siapa yang memulai.
Dijelaskan Wiay, Pemerintah Provinsi Papua Tengah telah melakukan patroli bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Provinsi Papua Tengah untuk mengecek situasi kamtibmas di kota Nabire.
" Perjalanan tadi adalah kegiatan bersama forkopimda Provinsi Papua Tengah, dalam rangka melihat lansung kondisi kamtibmas, situasi dan aktifitas masyarakat pasca demonstrasi, dan Perayaan Idul Fitri 1445 H di Provinsi Papua Tengah," kata Allan.
Wiay menjelaskan, Pasca demonstrasi, isu demonstrasi pada hari senin dan banyak sekali persoalan di Kabupaten Nabire, Pemerintah provinsi Papua Tengah terus berupaya memberikan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat di Papua Tengah.
" Soal mama-mama Noken, akan dicek lagi oleh dinas terkait yaitu Dinas Perindakop. Kalau tadi, murni untuk cek situasi kamtibmas di kota Nabire. Sekali lagi, perjalanan Mama Gubernur tadi bukan untuk mengecek atau berbelanja noken," tutup Wiay. (*)