CEPOSONLINE.COM,JAYAPURA — Rumah Sakit Ramela, milik Pemerintah Kota Jayapura, mencatat tonggak penting dalam peningkatan pelayanan kesehatan dengan melakukan operasi perdana laparoskopi di Koya Barat, Rabu (29/10/2025).
Kegiatan ini berlangsung setelah Pemerintah Kota Jayapura melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (DP3AKB) menyerahkan satu unit alat laparoskopi kepada rumah sakit tersebut.
Penyerahan alat dilakukan langsung oleh Wakil Wali Kota Jayapura, Rustan Saru, yang menegaskan pentingnya sinergitas antarorganisasi perangkat daerah (OPD) dalam mendukung pelayanan kesehatan masyarakat.
“Ini bentuk kerja sama antar-OPD yang harus terus diperkuat. Dengan adanya alat laparoskopi ini, pelayanan kesehatan bagi masyarakat, khususnya perempuan, bisa semakin berkualitas,” ujar Rustan Saru.
Ia juga berpesan agar alat tersebut dijaga dan dimanfaatkan secara maksimal untuk melayani masyarakat.
“Saya berharap alat baru ini dijaga dan digunakan dengan baik. Masyarakat Kota Jayapura harus benar-benar bisa merasakan manfaat dari keberadaan alat ini,” tambahnya.
Rustan menegaskan bahwa layanan laparoskopi di RS Ramela diberikan secara gratis bagi masyarakat Kota Jayapura yang terdaftar sebagai peserta BPJS Kesehatan.
“Sarana prasarana seperti ini sangat penting untuk mendukung pelayanan publik. Pemerintah ingin memastikan masyarakat mendapat layanan kesehatan terbaik tanpa kendala biaya,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala DP3AKB Kota Jayapura, Betty Anthoneta Puy, menjelaskan bahwa pengadaan alat laparoskopi ini bersumber dari Dana Alokasi Umum (DAU).
Bantuan tersebut diberikan untuk memperkuat kapasitas pelayanan kesehatan reproduksi di RS Ramela. “Kita semua tahu, RS Ramela ini satu-satunya rumah sakit milik Pemerintah Kota Jayapura. Karena itu, sudah menjadi prioritas kami untuk terus melengkapi fasilitasnya agar masyarakat mendapatkan pelayanan maksimal,” jelas Betty.
Di tempat yang sama, Direktur RS Ramela, Fredriks Y. Hisage, menyampaikan rasa syukurnya atas dukungan Pemkot dan DP3AKB. Ia menyebut operasi laparoskopi perdana di RS Ramela melibatkan 12 pasien, dan seluruhnya mendapatkan pelayanan tanpa dipungut biaya.
“Operasi perdana ini diikuti oleh 12 pasien. Prosedur berjalan lancar, dan setiap operasi rata-rata hanya memakan waktu sekitar 15 menit,” ungkap Fredriks.
Ia menjelaskan, laparoskopi merupakan teknik operasi minimal invasif yang digunakan untuk memeriksa organ dalam, seperti mendeteksi endometriosis, kista, mioma, atau penyebab nyeri panggul pada perempuan, terutama ketika metode non-invasif tidak lagi memadai.
“Pelayanan ini juga mendukung program kesehatan reproduksi dan keluarga berencana, khususnya untuk operasi sterilisasi wanita (MOW) dengan teknik modern yang lebih aman dan cepat,” jelasnya.