Selain itu kata ABR bahwa, Kota Jayapura sebagai lokasi strategis untuk penyelenggaraan kegiatan berskala internasional di kawasan Pasifik.
Kemudian menjadi sentra pendidikan, sosial, dan perekonomian di Provinsi Papua saat ini.
Politisi Golkar ini juga memaparkan bahwa arah pembangunan Kota Jayapura telah sejalan dengan berbagai kebijakan nasional.
Sementara itu terkait dengan sejumlah potensi strategis Kota Jayapura, antara lain: potensi lahan perkotaan yang memungkinkan pengembangan kawasan dengan tingkat kemudahan pembangunan yang tergolong sedang.
Pertanian dan perikanan yang dapat menjadi tulang punggung ketahanan pangan sekaligus mendorong industri pengolahan.
Pariwisata alam dan budaya, seperti Pantai, Cagar Alam Pegunungan Cycloops, dan Teluk Youtefa, serta keberadaan kampung-kampung adat yang unik.
Kota strategis nasional, pusat pendidikan, sosial, ekonomi, serta gerbang perdagangan internasional karena lokasinya di perbatasan Papua Nugini dan Samudera Pasifik.
Kemampuan menyelenggarakan event berskala internasional, menjadikan Jayapura berpotensi sebagai pusat kegiatan regional di kawasan Pasifik.
Pihaknya berharap agar Rakor ini menjadi langkah awal dalam memperkuat sinergi antara Pemerintah Pusat dan Daerah guna memastikan pembangunan Kota Jayapura berjalan sesuai rencana, berkelanjutan, dan tetap menghargai nilai-nilai lokal.
“Kami ingin memastikan pembangunan di Kota Jayapura tidak hanya berorientasi pada pertumbuhan, tapi juga keberlanjutan, keadilan, dan pelestarian lingkungan,”tutup Abisai Rollo. (*).