Pada kesempatan ini pihaknya juga mendorong penggunaan bahasa daerah di lingkungan keluarga dan sekolah untuk mencegah kepunahan bahasa.
"Bahasa ibu ini jangan sampai kita tinggalkan atau punah, tetapi harus dilestarikan terus menerus hingga generasi sekarang dan selanjutnya,"ucap ABR.
ABR menjelaskan, bahwa penambahan bahasa Skow pada moto Kota Jayapura tersebut tidak ada kepentingan apapun.
Tetapi ini semata menjawab aspirasi masyarakat saat dirinya menjalankan Turkam di 10 Kampung adat.
Masyarakat adat mereka mendorong dan meminta agar moto Kota Jayapura harus lengkap mewakili 10 Kampung adat.
"Jadi, moto baru ini diharapkan dapat memperkuat identitas budaya Kota Jayapura dan kebanggaan masyarakat. Soal apa tambahan bahasanya sedang dalam proses penyusunan dan tentunya melibatkan masyarakat sebelum disahkan nanti,"tutup ABR. (*).