Dengan menerima kritik, Kepala Kampung menunjukkan bahwa ia peduli dengan aspirasi warga dan berusaha untuk memenuhi kebutuhan mereka.
"Jadi, kritik dapat membantu kepala desa untuk memperbaiki kinerja dan pelayanan pemerintahannya, sehingga masyarakat dapat merasakan manfaat yang lebih besar,"pintanya.
Politisi Golkar ini berpendapat, hal yang wajar jika ada masyarakat yang kritik, mungkin saja dia belum merasa puas dengan kebijakkan yang dibuat Kepala Kampung.
ABR melihat permasalahan yang sama yang terjadi di 5 Kampung yang sudah dia datangi, dimana dia menerima aspirasi dan informasi langsung dari masyarakat terkait kinerja dan kebijakkan yang dibuat Kepala Kampung selama ini.
"Tujuan saya tidur di Kampung salah satunya yakni ingin melihat sejauh mana kinerja Kepala Kampung membangun masyarakatnya selama ini. Ternyata ada banyak masalah,"tegasnya.
Lanjut ABR bahwa salah satunya yakni belum adanya kerja sama yang baik antara 3 tungku.
Adapun tiga tungku yang dimaksud dirinya adalah adat, gereja dan pemerintah kampung.