• Senin, 22 Desember 2025

Program DeBest Jiwa implementasi pencegahan stunting anak 0--24 bulan

Photo Author
- Sabtu, 28 September 2024 | 14:14 WIB
Seorang balita menjalani timbangan badan menggunakan alat ukur antropometri berstandar di Posyandu Mawar Merah, Bantul, Yogyakarta, Sabtu (11/2/2023). ANTARA/Andi Firdaus
Seorang balita menjalani timbangan badan menggunakan alat ukur antropometri berstandar di Posyandu Mawar Merah, Bantul, Yogyakarta, Sabtu (11/2/2023). ANTARA/Andi Firdaus

Setiap kelompok usia bayi dalam program ini mendapatkan pendekatan stimulasi yang berbeda. Misalnya, bayi usia 0--6 bulan lebih banyak mendapatkan stimulasi motorik kasar dan halus, sedangkan bayi usia 6--12 bulan mendapatkan stimulasi kognitif dan bahasa. Anak-anak yang lebih besar, dalam kelompok usia 12--24 bulan, mulai diberikan stimulasi yang lebih kompleks, termasuk aspek moral, spiritual, dan sosial. Pada akhir setiap sesi, evaluasi dilakukan untuk memastikan bahwa setiap ibu atau pengasuh telah memahami dan mampu menerapkan stimulasi yang diajarkan.

Selain itu, edukasi tentang pemenuhan gizi seimbang bagi anak diberikan untuk memastikan ibu-ibu dapat menyediakan makanan yang sesuai dengan kebutuhan nutrisi anak pada setiap tahap pertumbuhannya. Keseimbangan antara asupan gizi dan stimulasi perkembangan menjadi kunci utama dalam mencegah stunting.

Program DeBest Jiwa ini memberikan solusi yang tidak hanya berfokus pada kesehatan fisik anak, tetapi juga pada kesehatan mentalnya. Kombinasi antara intervensi gizi dan stimulasi perkembangan yang holistik diharapkan dapat menghasilkan dampak yang lebih signifikan dalam upaya penurunan angka stunting di Indonesia. Para ibu dan pengasuh yang mengikuti program ini akan lebih memahami pentingnya peran mereka dalam memastikan anak-anak tumbuh sehat dan berkembang secara optimal, baik dari segi fisik maupun mental.

Melalui program ini, diharapkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat tentang pentingnya pencegahan stunting akan semakin meningkat sehingga prevalensi tengkes di Indonesia dapat terus menurun.
*) Prof. Budi Anna Keliat adalah Guru Besar Fakultas Ilmu Keperawatan, FIK UI
*) Yefta Primasari, Primalova, Febri Christian, Synthia Andriani, Agung Tri dan Hari Widiyatmini adalah Ners Spesialis Keperawatan Jiwa Angkatan 17, FIK UI
(Oleh Prof. Budi Anna Keliat/Febri Christian dkk.*)

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Lucky Ireeuw

Tags

Rekomendasi

Terkini

Bantuan Kesehatan Bagi Korban Banjir di Sumatera

Selasa, 9 Desember 2025 | 19:01 WIB

Perbarui sertifikat untuk cegah sengketa

Kamis, 20 November 2025 | 21:05 WIB

Prabowo targetkan tambah 30 fakultas kedokteran baru

Kamis, 20 November 2025 | 20:53 WIB

W.R. Supratman: Pahlawan mewangi, bukan berdarah

Rabu, 12 November 2025 | 19:54 WIB

Biaya haji 2026 turun

Rabu, 5 November 2025 | 04:03 WIB
X