• Senin, 22 Desember 2025

Sosok Martini Rasyid, Pengagas Model Penciptaan Lapangan Kerja Berbasis Potensi Lokal di Asmat Papua Selatan

Photo Author
- Senin, 29 September 2025 | 13:36 WIB
Kepala Bidang Tenaga Kerja, Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, UKM, dan Tenaga Kerja Kabupaten Asmat, Martini Rasyid bersama timnya saat menggelar pertemuan. (Dok pribadi)
Kepala Bidang Tenaga Kerja, Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, UKM, dan Tenaga Kerja Kabupaten Asmat, Martini Rasyid bersama timnya saat menggelar pertemuan. (Dok pribadi)

CEPOSONLINE.COM, MIMIKA - Upaya meningkatkan kesejahteraan Orang Asli Papua (OAP) di Kabupaten Asmat mendapat perhatian serius dari pemerintah daerah.

Melalui Aksi Perubahan Kinerja Organisasi (APKO), Kepala Bidang Tenaga Kerja pada Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, UKM, dan Tenaga Kerja Kabupaten Asmat, Martini Rasyid, menggagas model penciptaan lapangan kerja berbasis potensi lokal.

Martini Rasyid menerangkan bahwa program ini lahir dari kegelisahan atas tingginya angka pengangguran terbuka di Asmat dalam empat tahun terakhir.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), tingkat pengangguran terbuka di Kabupaten Asmat naik dari 0,45 persen pada 2021 menjadi 2,14 persen pada 2023.

Lanjut dikatakan Martini, kondisi ini diperparah dengan keterbatasan akses kerja bagi masyarakat lokal.

Bahkan, ia menyebutkan bahwa selama ini kegiatan ketenagakerjaan di Kabupaten Asmat masih bersifat umum dan belum menyentuh akar persoalan.

 “Padahal kita punya potensi besar di bidang kerajinan, hasil hutan, laut, hingga keterampilan tradisional yang bisa dikembangkan,” tulis Martini.

Melalui aksi perubahan ini, Martini bersama timnya melakukan serangkaian langkah strategis, mulai dari pemetaan potensi lokal, pendataan pencari kerja OAP, pelatihan teknis, hingga pembentukan kelompok usaha komunitas.

Tak hanya itu, ia juga merancang aplikasi sederhana bernama “SiKerja Asmat” untuk mendukung pendataan tenaga kerja dan promosi usaha lokal.

Program ini dirancang dengan prinsip partisipatif, melibatkan tokoh adat, dunia usaha, hingga lembaga keuangan lokal.

“Kami ingin masyarakat Asmat tidak hanya jadi penerima bantuan, tetapi juga mandiri secara ekonomi melalui usaha berbasis kearifan lokal,” ujarnya.

Inovasi Martini mendapat dukungan penuh dari Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, UKM, dan Tenaga Kerja Kabupaten Asmat.

Bahkan, juga masuk dalam strategi pembangunan jangka menengah daerah yang mengusung visi, “Terwujudnya Asmat yang Sehat, Cerdas, dan Sejahtera”.

Ke depan, model ini diharapkan bisa direplikasi di distrik-distrik lain di Asmat, bahkan di kabupaten dengan karakteristik serupa di Papua.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Gratianus Silas

Tags

Rekomendasi

Terkini

Anggota Polres Asmat Gugur Saat Amankan Warga Mabuk

Minggu, 2 November 2025 | 15:42 WIB

KKB Tembak Warga Sipil di Asmat, Rumah Dibakar

Selasa, 23 September 2025 | 17:21 WIB

Pelaku Penjual Labi labi Ternyata Residivis

Selasa, 24 Desember 2024 | 09:08 WIB
X