CEPOSONLIONE.COM, MERAUKE- Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Papua Selatan belum merampungkan pleno penghitungan suara Pemilu 2024.
Hal ini terjadi karena masih menunggu kedatangan KPU dan Bawaslu Kabupaten Asmat di Merauke. KPU PPS menjadwalkan pleno untuk KPU Asmat tersebut dilakukan di hari terakhir yakni Minggu (10/03/2024), namun karena Komisioner KPU Asmat belum tiba, sehingga KPU PPS melakukan skorsing rapat pleno tersebut sampai KPU Asmat tiba di Merauke.
"Kita belum menentukan kapan pleno untuk KPU Asmat ini digelar. Kita masih menunggu mereka. Kalau mereka sudah tiba besok (Senin hari ini, red) maka kami segera menginformasikan kepada para saksi Parpol,’’ kata Ketua KPU Provinsi Papua Selatan Theresia Mahuze, Minggu (10/03/2024).
Sesuai jadwal dan tahapan KPU, pleno penghitungan suara tingkat provinsi tersebut berlangsung sampai 10 Maret 2024. Sementara pleno tingkat nasional akan digelar KPU RI mulai 20 Maret 2024.
"Sebelum tanggal 20 Maret, dengan melihat kondisi yang ada masih memungkinkan untuk dilakukan pleno. Artinya sebelum tanggal 20 Maret, pleno tingkat provinsi ini harus selesai,’’ kata Kordiv Hukum dan Penanganan Pelanggaran Bawaslu Provinsi Papua Selatan Felix Tethool.
Theresia Mahuze menjelaskan bahwa pleno penghitungan KPU Asmat tersebut sudah selesai dan telah melakukan penetapan hasil pada Sabtu (09/03/2024) malam. Rencananya akan tiba di Merauke pada Minggu (10/03/2024) siang. Bahkan, pesawat carteran Trigana Air yang akan digunakan rombongan KPU Asmat tersebut tiba di Ewer, Kabupaten Asmat. Namun saat rombongan KPU Asmat tersebut menuju Bandara Ewer, mereka dihadang sekelompok warga.
‘’Informasi terakhir yang kami dapatkan bahwa KPU Asmat ini tidak bisa terbang, tidak bisa melakukan penerbangan ke Merauke karena ada penghadangan yang dilakukan oleh sekolampok warga,’’ katanya.
Sekelompok warga yang melakukan penghadangan tersebut, jelas Theresia Mahuze, kemungkinan karena adanya persoalan perolehan suara dari pihak-pihak yang tidak menerima dan kecewa.
‘’Akhirnya mereka menghadang komisioner ini di Bandara, sehingga rekan-rekan komisioner Kabupaten Asmat ini tidak bisa terbang,’’ katanya.
Theresia Mahuze berharap dalam pleno tersebut jika ada masalah-masalah yang terjadi untuk diselesaikan secara clean dan clear sehingga tidak membawa persoalan itu ke provinsi.
Namun, jika hal persoalan itu belum terselesaikan maka pihaknya harus menyelesaikan sesuai dengan aturan dan mekanisme yang ada, seperti yang dilakukan untuk KPU Mappi.
‘’Mudah-mudahan besok pleno KPU Asmat aman-aman saja. Kalaupun ada keberatan maka kita tetap menggunakan mekanisme regulasi yang ada seperti yang dilakukan untuk Mappi. Kalau ada selisi data maka kita harus lakukan pencocokan dan sinkronisasi data,’’ tandasnya.
Diketahui salah satu Parpol yang menolak hasil pleno KPU Asmat tersebut adalah Partai Kebangkitan Bangsa dan meminta penghitungan suara ulang di KPU Asmat. Penolakan itu, terkait dugaan penggelembungan perolehan suara Partai Gerindra dari 2.822 suara menjadi 22.051 suara.
Sementara Partai PAN dari 20.147 suara berkurang menjadi 660 suara. Dengan adanya perubahan suara itu menyebabkan perengkingan suara DPR RI Partai PKB yang masuk 3 besar untuk mendapatkan kursi akhirnya tidak masuk 3 besar. (*)