CEPOSONLINE. COM, JAYAPURA- Kejadian tewasnya sejumlah penambang di Kabupaten Yahukimo meski belum ada statement resmi dari pihak keamanan namun hampir bisa dipastikan jika kejadian tersebut benar adanya.
Selain foto-foto dengan watermark yang tertulis tanggal pengambilan pada 6 dan 7 April, beberapa saksi membenarkan kejadian tersebut.
Saksi-Saksi ini selamat karena berhasil melarikan diri dan menceritakan semuanya. Mereka juga membeberkan nama-nama korban.
Dari 9 foto korban yang teridentifikasi, baru 7 korban yang diketahui identitasnya. Nama - nama korban adalah Sahrudin (luka bacok di kepala), Wawan 22 (terkena panah), Gorontalo (terkena panah), Feri Muarakun (terkena tembakan), Stanly, Sanger dan Aidil (dibacok leher belakang).
"Untuk Sanger dan Gorontalo itu nama panggilan, kami biasa memanggil mereka seperti itu, " kata salah satu saksi yang enggan menyebut namanya, Rabu (9/4/2025).
Dijelaskan selain korban tewas ada beberapa rekannya yang hingga kini masih belum ditemukan. Mereka berhasil melarikan diri namun terpencar.
"Ada 9 orang yang lari menyelamatkan diri, " tambahnya.
Para saksi juga menyebut bahwa pelaku datang dengan membawa alat alat tajam. Mulai dari panah, larang termasuk terlihat Ada yang membawa 2 pucuk senjata laras panjang.
Untuk lelaki yang diidentifikasi bertubuh kekar, berambut gimbal dan Ada yang mengenakan ban lengan bintang kejora dan kalung taring babi serta menggunakan kupluk berwarna merah.
Sementara pihak TPNPB mengklaim bertanggungjawab. "TPNPB Kodap XVI Yahukimo bertanggungjawab atas kejadian ini. Ada 11 orang yang kami eksekusi dan Batalion Yamue dan Batalion WSM yang di perbantukan dari pasukan TPNPB Kodap III Ndugama Derakma yang melakukan," singkat Jubir TPNPB, Sebby Sembom. (*)
