CEPOSONLINE.COM, JAYAPURA - Penanganan situasi di Distrik Anggruk Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan terus dilakukan. Pemkab nampaknya tak mau berdiam dan pasif. Sebuah tim bernama Antropakos dibentuk untuk mencaritahu kondisi terkini sekaligus merangkum hal terbaru disana.
Hasilnya, sekitar 4700 pengungsi kini telah kembali ke rumah masing-masing.
"Kejadiannya hanya di Anggruk tapi distrik sebelah juga ketakutan akhirnya mereka ikut mengungsi. Tapi puji Tuhan setelah dibentuk kami langsung bekerja dan mengumpulkan data serta berhasil meyakinkan warga untuk kembali, " jelas Frengky Busop selalu koordinator Antropakos melalui ponselnya, Selasa (8/4/2025).
Dijelaskan untuk Anggruk ada 12 desa dan 7 gereja yang telah kembali. Begitu juga dengan Distrik Heriekpini yang terdiri 11 desa.
"Masyarakat berterimakasih karena selama mengungsi mereka tetap diberikan bantuan bahan makanan oleh pemerintah, " sambungnya. Mereka meminta kejadian ini jangan terulang lagi. Mereka juga meminta aparat memastikan siapa saja pelakunya kemudian melakukan penegakan hukum.
"Pelaku harus dicaritahu dan di proses hukum agar ada efek jera. Jangan justru tidak terungkap, " tegas Busop
Sementara salah satu Kepala suku di Anggruk-Yalimek, Isak Salak membenarkan bahwa saat ini semua masyarakat yang sempat mengungsi sudah kembali ke kampung masing-masing dan melakukan aktifitas seperti biasa.
Tinggal yang diperlukan adalah masa pemulihan mengingat masih ada warga yang trauma. "Keseluruhan warga sudah kembali. Kemarin kami inventarisir dari 12 kampung semua warga sudah pulang ke rumah, " kata Isak.
Kemudian terkait pelaku ditegaskan bahwa kejadian ini dipastikan murni kriminal, bukan dari kelompok-kelompok tertentu. "Bukan dari kelompok tertentu, " tegasnya.
Yang diperlukan kata Isak adalah pemulihan situasi. Masyarakat sudah tenang dan mulai beraktivitas seperti biasa. "Kondisi mulai pulih dan warga sudah kembali sehingga kami berharap aparat juga ditarik karena Anggruk selama ini menjadi daerah yang aman, " bebernya.
Para tokoh di Anggruk juga meminta agarpara pelaku penyerangan diungkap. "Kami minta ini yang terakhir dan jangan lagi terjadi. Tapi kami juga ingin agar pelaku ini diungkap kemudian diproses hukum. Orang mati itu urusan Tuhan bukan manusia semena-mena begitu," Singgung Isak Salak.
Lalu bagi pihak yang memiliki kepentingan di kota termasuk yang membangun narasi hoax untuk berhenti.
"Kami ingatkan untuk berhenti sebab mereka (pihak yang memperkeruh) tidak tahu yang terjadi di kampung itu bagaimana. "Anggruk sudah kondusif jadi jangan ada narasi-narasi yang salah," tutup Isak Salak. (*)