• Senin, 22 Desember 2025

IKF: Tangkap Pelaku Penyerangan Terhadap Guru dan Nakes

Photo Author
- Selasa, 1 April 2025 | 20:13 WIB
Pengurus IKF NTT Provinsi Papua memberikan keterangan terkait aksi kekerasan terhadap guru dan tenaga pendidik di Anggruk, Yahukimo, Jumat (21/3/2025). Foto: Jimi/Cepos
Pengurus IKF NTT Provinsi Papua memberikan keterangan terkait aksi kekerasan terhadap guru dan tenaga pendidik di Anggruk, Yahukimo, Jumat (21/3/2025). Foto: Jimi/Cepos

CEPOSONLINE.COM, JAYAPURA - Ikatan Keluarga Flobamora (IKF) NTT Provinsi Papua akhirnya buka suara terkait dengan kasus penyerangan terhadap para guru dan tenaga kesehatan (Nakes) yang terjadi di distrik Anggruk , Kabupaten Yahukimo Papua Pegunungan.

Kejadian tersebut terjadi Jumat (21/3/2025). Ketua umum IKF NTT Provinsi Papua Stanis Hike Dosinaen melalui Ketua Bidang Hukum dan Advokasi, Mateus Mamun Sare mengatakan akibat dari serang itu, Rosalina Rerek Sogen, seorang guru meninggal dunia dan beberapa lainnya mengalami luka serius.

"Para korban selama ini telah mendedikasikan hidupnya sebagai guru dan Nakes di Distrik Anggruk, Yahukimo dengan aman-aman saja, dan apa yang terjadi pada Jumat dan Sabtu itu diluar dugaan mereka," kata Mateus Mamun Sare, saat mengelar konfrensi pers di Abepura, Selasa (1/4/2025) malam.

Disampaikan almarhum diketahui pribadi yang taat ibadah, disenangi oleh masyarakat setempat. Terbukti saat korban dikabarkan meninggal dunia akibat penyerangan tersebut, masyarakat setempat dan anak muridnya berbondong-bondong ketempat korban disemayamkan sementara saat itu.

Lanjut Mateus menyebutkan, pelaku penyerangan terhadap sejumlah guru dan Nakes itu diduga kuat adalah Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) dengan jumlah diperkirakan sebanyak 15 orang.

"Para guru dan Nakes secara tiba-tiba oleh sekelompok orang yang diperkirakan berjumlah 15 orang mengunakan senjata tajam berupa kapak, parang dan balok," ungkap Mateus.

Atas peristiwa tersebut IKF Papua mengecam dan mengutuk keras tindakan para pelaku atas perlakuan yang keji dan tidak berperikemanusiaan terhadap para korban.

Karena itu IKF NTT Papua meminta aparat penegak hukum dapat segera mengungkap dan menangkap para pelaku dari kasus penyerangan tersebut. Serta mengungkap kasus ini secara terbuka, jujur adil dan profesional guna memberikan rasa adil bagi korban dan keluarga.

Tak hanya itu, Ketua Bidang Hukum dan Advokasi IKF menegaskan bahwa tidak ada alasan bagi aparat untuk tidak mengungkapkan kasus ini sesegera mungkin.

Menurutnya kasus penyerangan tersebut telah direncanakan oleh pelaku, hal itu ia katakan karena pelaku melakukan aksinya itu direkam mengunakan ponsel. Dijelaskannya juga, berdasarkan keterangan dari warga dan korban pelaku merupakan bukan orang Anggruk.

"Siapapun yang terlibat dalam kasus tersebut kita minta apara keamanan harus diungkapkan secara transparan, jujur, adil dan profesional dan tidak alasan bagi apara juga untuk tidak mengungkapkannya," pungkasnya.

Seperti diketahui Rosalina Rerek Sogen telah dipulakan ke kampung halamannya di Desa Bantala, Kecamatan Lewolema, Flores Timur, NTT untuk di makamkan. Sementara itu Korban lainnya saat ini sedang dalam menjalani perawatan medis.(*)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Abdel Gamel Naser

Tags

Rekomendasi

Terkini

Warga Sipil di Yahukimo Jadi Korban Penganiayaan KKB

Jumat, 31 Oktober 2025 | 13:01 WIB

Statemen Jubir TPNOPM Kembali Dibantah

Sabtu, 5 Juli 2025 | 14:32 WIB
X