Wakil Bupati, Esau Miram (kanan) ketika menemui para korban penyerangan KKB di Distrik Anggruk, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan, Minggu (23/3)
CEPOSONLINE.COM,JAYAPURA - Wakil Bupati Yahukimo, Esau Miram mengawal langsung proses evakuasi hingga pengiriman jenazah tenaga guru, Rosalina Sogen ke Jayapura. Ia mengaku sedih karena yang menjadi korban adalah tenaga pendidik, dan tenaga kesehatan yang sepatutnya tidak disentuh dalam pusaran kepentingan apapun.
Apalagi seorang guru disebut sebagai sosok yang nantinya mendorong perubahan peradaban satu daerah, sehingga menganggap kejadian penyerangan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata ini adalah tindakan jahat dan harus ditindak.
"Salah kalau mencurigai tenaga guru atau kesehatan ini adalah aparat. Mereka kami rekrut murni untuk kepentingan daerah. Mereka murni sipil," jelas Esau Miram, Senin (24/3).
Ia merasa prihatin sebab Anggruk adalah salah satu tempat yang aman di Yahukimo namun itu kini dinodai.
"Sejak tahun 1961 daerah ini aman sekali dan dari insiden ini akhirnya memberi luka. Ini pukulan telak bagi pemerintah daerah dan kami sedih sekali. Seorang guru, wanita harus meregang nyawa di tempat tugas oleh ulah kelompok yang tidak bertanggungjawab. Yang tidak mau daerah ini maju," cecarnya.
"Kami punya misi baik misi mulia menciptakan kecerdasan anak bangsa terutama di pedalaman tapi karena insiden ini akhirnya misi itu makin sulit terwujud. Ini perbuatan jahat," tambahnya.
Dikatakan usai evakuasi selanjutnya aparat keamanan melakukan olah TKP dan melakukan pengejaran.
Pemda juga menyampaikan permohonan maaf atas insiden ini dan pihaknya akan berupaya maksimal untuk mengembalikan situasi normal kembali. "Untuk yang luka-luka kami akan obati termasuk pengiriman jenazah akan kami kawal sampai ke kampung halaman sekaligus memberikan santunan duka. Sekali lagi kami mohon maaf," tutupnya. (*)