CEPOSONLINE.COM, JAYAPURA- Pemerintah Kota Jayapura kini terus melakukan berbagai persiapan jelang kadatangan Presiden Jokowi bersama istri.
Seperti diketahui, sesuai jadwal Presiden Jokowi bersama istri akan datang ke Papua untuk menghadiri peringatakan Hari Anak Nasional (HAN) pada tanggal 23 Juli 2024.
Adapun Presiden Jokowi akan melaksanakan peringatan HAN di Stadion Lukas Enembe, Distrik Sentani Timur, Kabupaten Jayapura.
"Ya, Presiden Jokowi bersama istri sudah pasti akan hadir di HAN nanti, sehingga sebagai tuan rumah kami harus persiapan secara baik,"ungkap Penjabat Wali Kota Jayapura, Christian Sohilait.
Christian mengaku, ada tiga hal besar yang kini menjadi pusat perhatian Pemerintah Kota Jayapura dalam kunjungan Presiden Jokowi tersebut.
Pertama soal kemacetan, untuk itu pihaknya melarang seluruh kendaraan besar roda 6 dan 8 untuk melintas di Kota Jayapura selama kunjungan Presiden berlangsung.
"Kami sudah melakukan pertemuan dengan PT. Pelindo dan beberapa pihak lainnya terkait larangan beroperasi bagi kendaraan besar,"ujarnya.
Christian menegaskan, sesuai kesepakatan bersama tersebut, bahwa kendaraan besar ini nantinya dilarang melintas di siang hari agar tidak menimbulkan kemacetan.
"Jadi khusus tanggal 22-23 Juli kendaraan besar ini semuanya dilarang beroperasi,"tegas Christian.
Lanjut Christian, hal kedua yang menjadi perhatian yakni masalah banjir. Pihaknya berharap kondisi cuaca saat kunjungan Presiden Jokowi nanti bagus dan aman.
Kemudian masalah keamanan, yang mana hal ini menjadi perhatian khusus semua pihak baik Pemerintah, masyarakat, TNI dan Polri.
"Kita pastikan kota ini aman dan damai tanpa ada gangguan Kamtibmas jelang kehadiran Presiden,"tuturnya.
Sambung Christian, jika masalah keamanan semuanya akan diatasi oleh TNI/ Polri, namun pihaknya juga membangun komunikasi dengan tokoh-tokoh adat, agama dan pemuda dan paguyuban untuk bersama menjaga Kota Jayapura ini tetap aman.
"Saya juga imbau agar warg di Kota Jayapura bersama menyambut kedatangan Presiden Jokowi dan istri. Karena diakhir masa jabatannya Presiden masih bisa datang lagi ke Papua,"pungkas Christian Sohilait. (*)