sarmi

Kisah Letkol Inf Patria S Bakti, Puluhan Tahun Menjelajahi Nusantara dan Benua, Kini Pulang ke Papua Sebagai Komandan

Kamis, 16 Oktober 2025 | 10:17 WIB
Letkol Inf Patria Setia Bakti (CEPOSONLINE.COM/ROBERT MBOIK).

CEPOSONLINE.COM,SARMI- Bagi Letkol Inf Patria Setia Bakti, Papua bukan sekadar wilayah penugasan. Tanah ini adalah bagian dari hidupnya, tempat masa kecilnya tumbuh, tempat pertama kali mengenal dunia, dan kini, tempat ia kembali sebagai seorang pemimpin pasukan.

“Saya lahir di Merauke,” kenangnya sambil tersenyum.

“Bapak tentara, ibu dosen di Uncen. Jadi memang dari kecil sudah terbiasa hidup berpindah dan disiplin.” ujarnya memulai perbincangan, Kamis (16/10/2025).

Masa kecil Patria dihabiskan di Jayapura. Ia menempuh pendidikan di SD YPPK Tanah Hitam, Abepura. Ia masih ingat betul momen berjalan kaki sepulang sekolah, menyusuri jalan dari Abepura ke Waena.

“Uang angkot sebenarnya dikasih,” ujarnya sambil tertawa kecil, “tapi saya pakai buat jajan. Akhirnya pulang jalan kaki ke rumah, di Denintel Waena.”

Dari tahun 1984 hingga 1995, hidup di Papua membentuk karakter dan semangat juangnya. Setelah lulus SD, ia pindah ke Surabaya untuk melanjutkan pendidikan SMP dan SMA.

Cita-citanya untuk menjadi prajurit mengikuti jejak sang ayah membawanya mendaftar ke Akademi Militer pada tahun 2002.

“Waktu itu pendidikan 3,5 tahun. Sebelumnya sempat empat tahun, sekarang sudah kembali tiga tahun.”kenangnya.

Tahun 2005, ia lulus dan mendapat penugasan pertama di Kodam III/Siliwangi, sebagai Danton di Yonif 312/Kala Hitam, Subang. Empat tahun di sana menjadi masa-masa pembentukan karier militernya.

Tahun 2007, takdir membawanya pulang sementara ke tanah kelahiran, Papua. Ia mendapat tugas PAM perbatasan di Merauke selama satu tahun.

“Rasanya luar biasa, bisa kembali bertugas di tanah tempat saya lahir,” ujarnya.

Sepulang dari Merauke, tahun 2010 ia dipercaya menjadi pelatih di Pusat Kesenjataan Infanteri (Pusdikif). Dua tahun melatih calon prajurit muda memberi pengalaman baru. Ia kemudian ditarik menjadi staf di Pusat Kesenjataan Infanteri bagian kurikulum pendidikan.

Namun darah prajurit tempur tetap memanggilnya. Tahun 2012, ia kembali ke satuan tempur di Yonif 516/Surabaya. Tak lama berselang, ia dikirim ke Ambon untuk penugasan sekitar 9–10 bulan, tepatnya di Pulau Seram, Maluku Tengah.

Kariernya terus menanjak. Tahun 2015, Patria mengikuti pendidikan lanjutan perwira di Bogor, untuk jabatan mayor. Setelah itu, ia ditempatkan di Pusat Pendidikan Intelijen Angkatan Darat (Pusdikintelad), juga di Bogor.

Halaman:

Tags

Terkini

Aspirasi Honorer Sarmi Dibawa ke Kemenpan RB

Kamis, 11 Desember 2025 | 10:15 WIB

SMPN 2 Sarmi Dipalang, Bertahun-tahun Tak Dilunasi

Selasa, 18 November 2025 | 07:44 WIB

Ratusan Honorer Sarmi Datangi DPRK

Selasa, 18 November 2025 | 07:41 WIB

25 Siswa SMK Negeri 2 Dikenalkan Dunia Kerja

Selasa, 18 November 2025 | 07:39 WIB