CEPOSONLINE.COM, NABIRE – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Nabire mengalami deflasi 1,58 persen secara bulanan (month to month/mtm) pada September 2024.
"Tingkat deflasi month to month (m-to-m) Kabupaten Nabire pada September 2024 sebesar 1,58 persen dan tingkat inflasi year to date (y-to-d) sebesar 0,86 persen," ujar Kepala BPS Nabire, Dio Benuvin Perkasa Ginting saat diwawancarai di aula LPP RRI Nabire, Kamis, (3/10/2024).
Ia menjelaskan penyumbang utama deflasi September 2024 di Kabupaten Nabire dipengaruhi oleh penurunan harga komoditas seperti cabai rawit, cabai merah, dan ketimun. Namun, inflasi year to date (y-to-d) tercatat sebesar 0,86 persen.
Baca Juga: BPS Nabire Gelar FGD, Sosialisasi Data Kemiskinan, Inflasi, dan Pembinaan Statistik Sektoral
"Komoditas yang memberikan kontribusi terbesar terhadap inflasi y-on-y antara lain cabai rawit, Sigaret Kretek Mesin (SKM), dan kopi bubuk."
"Sedangkan deflasi didukung oleh penurunan harga komoditas seperti tomat, air kemasan, dan ikan cakalang," tuturnya.
Sementara itu menurutnya, inflasi di Nabire per September 2024 sebesar 3,52 persen disebabkan oleh kenaikan harga pada beberapa kelompok pengeluaran, terutama kelompok makanan, minuman, dan tembakau yang mengalami peningkatan sebesar 5,23 persen, serta kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga dengan kenaikan 2,69 persen.
"Selain itu, kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran mencatat inflasi tertinggi sebesar 5,68 persen, diikuti kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 4,97 persen.”
“Namun, beberapa kelompok pengeluaran mengalami penurunan indeks, seperti kelompok pakaian dan alas kaki yang turun 0,30 persen, serta kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan yang mengalami penurunan sebesar 0,64 persen," pungkasnya. (*)
Baca Juga: Hari Kesaktian Pancasila Jadi Momentum Kebangkitan Masyarakat Mimika