Menengok Produksi Dersawar, Olahan Ikan Tenggiri Oleh-oleh Khas Pulau Liki
Di masa kepemimpinan Penjabat Bupati Sarmi Markus Mansnembra SH,MM, Kabupaten Sarmi mencapai lompatan besar, perubahan terjadi disana-sini, dan Sarmi akan menjadi lebih besar dan dikenal oleh masyarakat di seantero Indonesia, salah satu yang sedang diupayakan adalah mendorong masyarakat melalui UMKM dapat menciptakan produk khas dari Sarmi untuk dijadikan oleh-oleh ketika mengunjungi negeri 1000 ombak.
Laporan: Weny Firmansyah
Ya, rasanya tidak lengkap jika tidak berkunjung ke ombak Sarmi kabupaten Sarmi,Papua jika tidak membawa oleh-oleh berupa ikan asin tenggiri. Sebab makanan ini merupakan produk olahan asli dari masyarakat di kabupaten Sarmi.
Biasanya penjual pantai akan menggantung ikan asin tersebut jika dijual, cukup mudah mendapatkan ikan asin tenggiri ketika melintas di kawasan Sarmi.
Memang, sudah ada yang memproduksi ikan tenggiri dalam kemasan namun belum konsisten diproduksi secara kontinu. Dan salah satu produk olahan ikan tenggiri yang mulai memproduksi secara kontinu adalah produksi dari Luis David Palege.
Pensiunan ASN Kabupaten Sarmi ini mulai serius menekuni produk olahan ikan tengiri, mulai dari ikan asin, abon, bakso, dan nugget, yang semuanya berbahan dasar ikan tenggiri.
" Ya, produk yang kami hasilkan ini semuanya segar langsung dari masyarakat, terutama dari masyarakat nelayan dari pulau Liki, jadi memang segar dan rasanya beda dengan yang lain,"kata Luiz kepada wartawan beberapa waktu lalu.
Diakui produksi yang dilakukan belum banyak, belum masuk ke toko-toko atau swalayan karena masih ada beberapa tahapan yang harus dilakukan. Namun beberapa rekan, keluarga, saudara, sudah merasakan produk olahannya.
"Ya, rata-rata dari Jakarta, Surabaya, bahkan sampai Belanda mereka mengakuinya ikan asin tenggiri hasi produksi kami berbeda dari ikan asin lainnya, lebih renyah, lebih gurih, dan lebih enak," katanya.
"Bahkan, Pj Bupati Sarmi ketika akan berangkat ke luar Papua, biasaya beliau membeli produk kami untuk dibawa sebagai oleh-oleh khas Sarmi," tambahnya.
Tentang produksi secara massal, dan masuk ke pasaran seperti toko-toko swalayan, dan mall Luiz Palege mengungkapkan masih ada yang harus dilewati yakni mendapat izin dari BPOM dan sertifikasi Halal dari MUI. "Kami bersyukur pemerintah melalui instansi terkait akan membantu peizinan tersebut sehingga kami harapkan izin dapat segera keluar dan dapat diproduksi secara lebih banyak dan dijual di toko-toko, swalayan, mall bahkan sampai ke hotel-hotel,"ungkapnya.
Ketika ditanya yang paling banyak diminati, Luis menyatakan semua olahannya direspon baik oleh masyarakat baik bakso ikan tenggiri, nugget ikan tenggiri, abon ikan tenggiri maupun ikan asin tenggiri.
Ketika disinggung dengan hanya ikan tenggiri saja, pria asal pulau Liki Sarmi ini menyatakan ikan tenggiri rasanya lebih gurih, lebih enak sehingga konsumen akan lebih puas." Sebenarnya bisa dengan ikan lainnya tapi karena ikan tenggiri di Sarmi lebih mudah didapat, kemudian soal rasa sehingga kami memang inginkan yang kualitas bagus," tandasnya. "Dan yang pasti oleh-oleh khas Kabupaten Sarmi dapat dikenal lebih luas,"tambahnya lagi.
Dengan begitu menurutnya masyarakat dalam hal ini nelayan dari pulau Liki tak perlu berpikir keras kemana mereka menjual, sebab ikan yang dibawa nelayan akan ditampung, karena pihaknya telah menyiapakan tempat penampungan, memperoduksi es batu sehingga ikan yang dibawa masyarakat tetap segar. (*)
