CEPOSONLINE.COM, SARMI- Tak bisa dipungkiri sarana dan prasarana kesehatan di Kabupaten Sarmi masih jauh dari harapan, namun sejak dipimpin Markus Mansnembra SH, MM sebagai penjabat Bupati Sarmi, banyak terobosan yang dilakukan.
Ya, tak hanya satu sektor saja, tapi semua sektor mendapat porsi perhatian yang sama. Seperti halnya saat melihat inovasi pelayanan kesehatan mata di Puskesmas Sarmi, Senin (27/11) pekan lalu.
Dalam keterangannya Pj Bupati Sarmi Markus Mansnembra SH, MM mengatakan pihaknya berkomitmen untuk memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik bagi masyarakat di Kabupaten Sarmi. Seperti halnya ketika fasilitas kesehatan tak bisa melayani masyarakat, maka pelayanan rujukan dilakukan, langsung ke RSUD Jayapura, dimana Pemkab Sarmi telah menjalin kerjasama dengan RSUD Jayapura.
"Seperti kita di sini (Sarmi) tidak ada pelayanan jantung, maka rumah sakit atau Puskesmas bisa langsung dirujuk ke RSUD Jayapura, dan ketika dia ber KTP Sarmi maka pelayanan akan gratis. Jadi masyarakat tak usah berpikir sakit jantung itu mahal, tak perlu khawatir dengan biayanya sebab jika tak dicover BPJS maka Pemkab Sarmi yang menyelesaikannya, asal tunjukan KTP, tunjukan surat keterangan tidak mampu," terangnya.
Kemudian, untuk peningkatan pelayanan kesehatan di RSUD Hendrik Fintai, Dabe, sudah ada pelayanan operasi hernia, dan sudah 60-70 pasien yang ditangani oleh RSUD Hendrik Fintai. "Jadi jika perlu operasi hernia, tak perlu lagi ke Jayapura cukup di RSUD Hendrik Fintai sudah bisa melakukannya," kata Pj Bupati Sarmi.
Dan untuk Puskesmas Sarmi saat ini sedang dilaksanakan akreditasi standar dasar pelayana kesehatan, karena itu dia meminta masyarakat untuk bersabar karena pemerintah secara bertahap akan meningkatkan pelayanan.
"Jika masyarakat merasakan mendapatkan pelayanan yang baik tolong disampaikan kepada masyarakat dan saudara-saudara yang ada di Tor, atau di Apawer bahwa Puskesmas Sarmi, RSUD Hendrik Fintai sudah ada peningkatan pelayanan kesehatan, suatu saat ketika fasilitas kesehatan sudah memenuhi standar kesehatan maka masyarakat tak perlu jauh-jauh lagi ke Jayapura,"ungkapnya.
Sementara itu dalam kesempatan menghadiri Hari Kesehatan Nasional (HKN) di RSUD Hendrik Fintai, Pj Bupati Sarmi, Markus O. Mansnembra, S.H., M.M, meresmikan penambahan di Halaman Rumah Sakit Hendrik Fintai, Kampung Dabe, Distrik Pantai Timur Bagian Barat, (Senin, 27/11) pekan lalu.
"Kita memiliki kurang lebih dua rumah sakit, tetapi yang hari ini boleh berjalan secara operasional bisa kita lihat dan kita rasakan, dan masyarakat ikut merasakan pelayanan di rumah sakit Hendrik Fintay, satu-satunya rumah sakit yang beroperasi di Kabupaten Sarmi yang memberikan harapan besar kepada masyarakat terhadap pelayanan-pelayanan yang di lakukan oleh rumah sakit," katanya dalam sambutan.
Disebutkan bupati, bahwa ketika tahun lalu, masuk dan sering berkunjung melihat kondisi rumah sakit, berdiskusi dengan direktur, bahwa pemerintah memiliki rumah sakit tetapi ketika masyarakat sakit, mereka lebih memilih ke puskesmas untuk membuat rujukan ke rumah sakit yang ada di Jayapura, padahal kita punya rumah sakit.
“Jangan hanya menjadi simbol saja, tetapi pelayanan yang ada harus dimaksimalkan,” tegas Mansnembra.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Rumah Sakit Hendrik Fintay, dr. Johan A. A. Tokoro berharap ke depan, rumah sakit ini menjadi rumah sakit yang terbaik di Kabupaten Sarmi. "Seiring dengan adanya penambahan fasilitas gedung yang ada, dan tenaga kesehatan yang mencukupi. Kita bisa menjadi rumah sakit yang mandiri dan bermartabat, Jadi pasien cukup sampai disini saja jangan lagi di rujuk ke Jayapura," ungkapnya.
” ini merupakan harapan kami semua, dan merupakan sebuah doa kita bersama, ucap Tokoro. (humas dan protokoler)
