CEPOSONLINE.COM, JAYAPURA-Berbagai upaya terus dilakukan Pemkab Puncak untuk menekan tingginya harga barang kebutuhan pokok di Kabupaten Puncak.
Setelah Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Puncak menggelar rapat yang ditindaklanjuti pertemuan Penjabat Bupati Puncak Darwin Tobing melakukan pertemuan dengan pihak maskapai penerbangan, giliran pelaku usaha di Pasar Ilaga yang diundang bertatap muka di aula BPKAD Puncak, Kamis (23/11/2023).
Tatap muka tersebut dipimpin langsung Penjabat Bupati Darwin Tobing didampingi Kapolres Puncak, Kompol I Nyoman Punia. Hadir pula dalam pertemuan, Kasdim 1717/Puncak, Mayor Inf Inra Surya Hasibuan dan Kabag Kesra Setda Puncak, Petrus, digelar untuk menstabilkan harga bahan kebutuhan pokok dan menekan laju inflasi di Kabupaten Puncak.
Dalam tatap muka tersebut, Pj Bupati Puncak, Darwin Tobing menyampaikan bahwa dari berbagai informasi yang dikumpulkan di pasar, kenaikan harga sudah terjadi. Bahkan terdapat ketimpangan harga bahan pokok di pasaran yang menimbulkan keresahan di masyarakat.
“Kami menemukan banyak informasi dari pelaku usaha, khususnya pedagang barang kebutuhan pokok, dimana ada harga komoditi yang tidak sama," ungkap Pj Bupati Darwin Tobing.
Perbedaan harga barang kebutuhan pokok di pasaran menurut Pj Bupati Darwin Tobing, menuntut Pemkab Puncak untuk menetapkan patokan harga komoditas yang dijual di Kabupaten Puncak.
"Keingian pelaku pasar, kita dari pemerintah daerah akan menetapkan harga eceran tertinggi dari komoditas yang dijual di masyarakat. Itu mereka sangat harapkan," ucap Darwin Tobing.
“Maskapai perlu diintervensi terutama dari agen-agennya karena ternyata fluktuasi harga ini terjadi karena ada permainan dari agen-agen," sambung Darwin Tobing.
Pj Bupati Darwin Tobing mengakui, transportasi dan angkutan udara menjadi faktor uta.a naiknya harga barang di Kabupaten Puncak.
"Ini juga menjadi salah satu PR terbesar Pemda Puncak dalam menstabilkan harga di Kabupaten Puncak," tutupnya.
Sementara itu, Akmal salah seorang perwakilan pelaku usaha berharap pemerintah bisa menekan biaya transportasi pesawat termasuk ketersediaan pesawat yang melayani penerbangan Timika-Ilaga.(*)