CEPOSONLINE.COM, JAYAPURA-Satuan Tugas Gabungan TNI berhasil melumpuhkan salah satu tokoh Organisasi Papua Merdeka (OPM), Nekison Enumbi alias Bumi Walo Enumbi.
Itu dilakukan dalam operasi yang berlangsung di Distrik Ilamburawi, Kabupaten Puncak Jaya, Papua Tengah.
Operasi ini merupakan hasil kolaborasi antara Satgas TNI yang sebelumnya mendapatkan informasi akurat mengenai keberadaan Bumi Walo
Nekison Enumbi dikenal sebagai salah satu pimpinan OPM wilayah Yambi dan telah lama menjadi buronan karena keterlibatannya dalam berbagai aksi teror bersenjata di Papua Tengah.
“Keberhasilan ini merupakan bentuk nyata dari komitmen TNI untuk menjaga stabilitas keamanan dan melindungi masyarakat Papua dari ancaman teror bersenjata. Operasi ini dilakukan secara terukur berdasarkan informasi akurat,” ujar Komandan Satgas Media Komando Operasi TNI Habema, Letkol Inf Iwan Dwi Prihartono, dalam keterangan tertulisnya Sabtu (10/5/2025).
Dalam baku tembak yang terjadi, Bumi Walo tewas di tempat setelah sempat memberikan perlawanan. Dari lokasi kejadian, Satgas mengamankan sejumlah barang bukti yang diduga berkaitan dengan aksi kekerasan yang dilakukan kelompoknya.
Barang-barang yang kami amankan antara lain, tiga butir munisi kaliber 9 mm, satu selongsong peluru kaliber 5,56 mm, dua kapak, enam parang, dua unit alat komunikasi HT, tiga sarung pistol, dua handphone GSM, satu unit handphone Android, empat busur panah, dan 90 anak panah," jelasnya.
Diketahui Nekison Enumbi sebelumnya telah masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) Polres Puncak Jaya dengan nomor DPO/S-34/01/IV/2024/RESKRIM tertanggal 25 April 2024.
Ia diketahui terlibat dalam sejumlah aksi kekerasan, termasuk penembakan terhadap anggota Polsek Puncak Jaya pada 21 Januari 2025 dan penembakan terhadap seorang purnawirawan Polri pada 7 April 2025.
Tak hanya menyasar aparat, Nekison juga terlibat dalam aksi kekerasan terhadap warga sipil.
Salah satu insiden yang mencuat adalah penembakan terhadap seorang tukang ojek pada 2024 yang menyebabkan korban meninggal dunia, serta penembakan terhadap truk yang melintas di jalur utama Distrik Tingginambut-penghubung vital antara Kabupaten Puncak Jaya dan Kabupaten Jayawijaya.
Selain aksi fisik, OPM juga aktif menyebarkan hoaks dan propaganda melalui media sosial. Beberapa akun yang digunakan antara lain “Organisasi Papua Merdeka OPM-TPNPB, Tpnpb News, Paradise Broadcasting, Papua Merdeka Channel, dan Manuskrip Papua, " imbuh Irwan Dwi
Konten yang mereka sebarkan dinilai berpotensi membentuk opini negatif, mengganggu stabilitas, dan memperlambat pembangunan di Papua Tengah.
“Kami mengajak masyarakat untuk tetap tenang dan tidak mudah terpengaruh oleh informasi yang belum jelas kebenarannya. TNI bersama aparat lainnya akan terus hadir menjaga keamanan dan melindungi seluruh warga,” tutup Letkol Iwan. (*)