• Senin, 22 Desember 2025

Aryanto Kogoya: Pembangunan Papua ke Depan Tidak Terlepas Peran Mahasiswa

Photo Author
- Sabtu, 8 November 2025 | 17:15 WIB
Anggota DPD RI Aryanto Kogoya menjadi pemateri pada kegiatan LKM UST Jayapura, Sabtu (8/11/2025) CEPOSONLINE.COM/KAREL)
Anggota DPD RI Aryanto Kogoya menjadi pemateri pada kegiatan LKM UST Jayapura, Sabtu (8/11/2025) CEPOSONLINE.COM/KAREL)

CEPOSONLINE.COM, JAYAPURA - Ratusan mahasiswa Universitas Sains dan Teknologi Jayapura (USTJ) mengikuti kegiatan Latihan Kepemimpinan Mahasiswa (LKM) yang digelar di Aula USTJ, Sabtu (8/11/2025).

Kegiatan yang digagas oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) USTJ ini menghadirkan sejumlah narasumber, salah satunya Anggota DPD RI asal Papua, Aryanto Kogoya, yang membawakan materi bertema “Peran Mahasiswa Papua dalam Bidang Pendidikan Menuju Indonesia Emas 2045.”

Dalam pemaparannya, Aryanto menegaskan bahwa pembangunan Papua ke depan tidak terlepas dari peran strategis mahasiswa. Menurutnya, mahasiswa memiliki posisi penting sebagai agen perubahan yang dapat mendorong pembangunan daerah dan nasional melalui ide dan aspirasi yang konstruktif.

"Banyak hal yang bisa dilakukan mahasiswa dalam mendukung pembangunan, salah satunya dengan menyampaikan aspirasi. Aspirasi itu bisa disalurkan dalam berbagai bentuk, baik melalui tulisan, jurnal, dialog terbuka, maupun aksi demonstrasi," ujar Aryanto di hadapan peserta LKM.

Ia menilai kegiatan LKM seperti ini sangat penting sebagai wadah peningkatan soft skill dan kemampuan berpikir kritis mahasiswa. Selain fokus pada pendidikan akademik, mahasiswa juga disarankan aktif dalam berbagai organisasi, baik di dalam maupun di luar kampus.

"Dengan berorganisasi, mahasiswa belajar berpikir kritis dan berani menyampaikan gagasan. Ilmu pengetahuan memang didapat di kampus, tetapi soft skill dan kepemimpinan diasah melalui pengalaman organisasi," tuturnya.

Lebih lanjut, Senator Papua Pegunungan ini menegaskan bahwa peningkatan mutu pendidikan di Papua menjadi kunci untuk mewujudkan visi Indonesia Emas 2045. Ia berkomitmen bahwa DPD RI akan terus mendorong peningkatan kualitas pendidikan melalui berbagai program dan penyaluran aspirasi dari daerah.

"Kami di DPD RI akan terus mendorong peningkatan pendidikan di Papua. Namun, pemerintah daerah juga harus menjalankan amanat undang-undang, terutama terkait penggunaan dana otonomi khusus," tegasnya.

Menurutnya, amanat Otonomi Khusus (Otsus) sudah jelas mengatur bahwa 30 persen dana Otsus harus dialokasikan untuk pendidikan, sehingga pemerintah daerah wajib memastikan dana tersebut benar-benar digunakan untuk peningkatan mutu pendidikan.

"Saya berharap mahasiswa Papua memanfaatkan waktu dengan baik. Pendidikan adalah kunci kesejahteraan. Tidak ada orang lain yang akan memajukan Papua selain orang Papua sendiri," pungkas Aryanto. (*)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Gratianus Silas

Tags

Rekomendasi

Terkini

X