• Senin, 22 Desember 2025

BBMKG Jayapura Keluarkan Peringatan soal Gempa Megathrust di Papua

Photo Author
- Senin, 7 April 2025 | 16:09 WIB
Peta Sumber Gempa Megathrust Wilayah Indonesia (PuSGeN, 2022) (BBMKG JAYAPURA)
Peta Sumber Gempa Megathrust Wilayah Indonesia (PuSGeN, 2022) (BBMKG JAYAPURA)

CEPOSONLINE.COM, JAYAPURABalai Besar Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah V Jayapura mengeluarkan peringatan perihal Gempa Megathrust di Papua.

Adapun hal ini disampaikan Kepala BBMKG Jayapura, Yustus Rumakiek, melalui keterangan tertulis pada 5 April 2025.

Disebutkan, potensi gempa megathrust di Papua merupakan hasil dari pergerakan alami lempeng Indo-Australia dan Pasifik yang saling bertumbukan di zona subduksi utara Papua.

Hal ini telah menjadi fokus pemantauan intensif secara ilmiah oleh BMKG dan lembaga terkait.

Meskipun secara teori potensi gempa besar itu ada, namun hingga saat ini belum ada teknologi yang mampu memprediksi secara tepat waktu dan kekuatan terjadinya gempa.

Terdapat beberapa poin yang disampaikan BBMKG Jayapura melalui Press Release Nomor: e.B/GF.00.02/001/KBB5/IV/2025 di antaranya:

  1. Secara tektonik, di laut utara Papua terdapat dua potensi sumber gempabumi dengan mekanisme sesar naik, yaitu: Papua Megathrust dan Manokwari Thrust.
  2. Papua Megathrust memiliki potensi gempabumi dengan magnitudo maksimum M8.7, sementara Manokwari Thrust berpotensi hingga M7.6 (PuSGeN, 2022).
  3. Karena keduanya memiliki mekanisme sesar naik, maka baik Papua Megathrust maupun Manokwari Thrust berpotensi memicu tsunami apabila terjadi gempabumi berkekuatan besar
  4. Berdasarkan catatan sejarah, Papua Megathrust pernah memicu tsunami di Biak dengan ketinggian 7,7 meter pada 17 Februari 1996 (M 8.2), yang mengakibatkan 107 orang meninggal dunia dan 51 orang hilang.
  5. Manokwari Thrust juga pernah memicu tsunami di Manokwari setinggi 1,8 meter pada 4 Januari 2009 (M 7.6), yang menyebabkan 4 orang meninggal dunia dan puluhan orang luka-luka
  6. Selain dua megathrust di laut utara Papua, terdapat pula patahan-patahan aktif di darat yang memiliki potensi gempabumi dan dapat menyebabkan kerusakan signifikan, seperti Sesar Sorong, Sesar Yapen, Lajur Anjak Mamberamo, serta sesarsesar yang belum teridentifikasi secara detail di sekitar wilayah Pulau Papua
  7. Kita harus mengakui dan menerima kenyataan bahwa wilayah Papua merupakan kawasan rawan gempabumi dan tsunami. Oleh karena itu, kita tidak boleh mengabaikan atau melupakan sejarah kegempaan dan tsunami yang pernah terjadi.
  1. Hingga saat ini, belum ada ilmu pengetahuan dan teknologi yang mampu memprediksi secara tepat dan akurat kapan, di mana, dan seberapa besar gempa akan terjadi. Maka dari itu, masyarakat Papua diimbau untuk tidak mudah percaya pada berita-berita bohong (hoax) yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Pastikan informasi resmi hanya berasal dari BMKG.
  1. Dalam ketidakpastian mengenai kapan gempa akan terjadi, kita tetap dapat menyiapkan langkah-langkah mitigasi konkret. Diperlukan upaya nyata dalam bentuk kesiapsiagaan, mitigasi, dan pengurangan risiko bencana gempabumi dan tsunami di Papua. (*)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Gratianus Silas

Tags

Rekomendasi

Terkini

X