“ Mereka bukan hanya bicara, tapi memikul “noken derita” rakyat melewati gunung, lembah, dan jarak ribuan kilometer untuk sampai ke rumah-rumah rakyat di pusat kekuasaan,” tukas Mote.
Aspirasi itu kini sudah tersampaikan ke Menteri ESDM RI (2 Oktober 2025), diteruskan ke DPD RI, dan juga dilaporkan ke Komnas HAM RI (3 Oktober 2025).
“Bersama 10 mahasiswa, DPR Papua Tengah lewat Tim Advokasi Penolakan Blok Wabu menyerahkan noken berisi tangisan sekaligus harapan itu. Kami ingin derita ini benar-benar dimaknai agar bisa berubah menjadi kehidupan,” tegas Donatus.
Di akhir penyampaiannya, Donatus menyampaikan apresiasi kepada Ketua Tim Advokasi Henes Sondegau, Sekretaris Tim John NR Gobai, serta seluruh anggota DPR Papua Tengah dan mahasiswa yang ikut berjuang.
“ Sekian ribu derita dan tangis kami titipkan. Tuhan sayang kitorang semua,” pungkas Mote. (*)