CEPOSONLINE.COM,NABIRE - Solidaritas Pelajar dan Mahasiswa Papua Tengah menggelar mimbar bebas di Pasar Karang Nabire, Papua Tengah, Kamis (12/9/2025).
Dalam mimbar bebas itu, massa menyerukan Papua Tengah darurat investasi dan bebaskan empat tapol Sorong tanpa syarat.
Massa membawa pamflet dengan beragam tulisan yang berisikan tuntutan. Mereka menyerukan Papua Tengah darurat investasi.
Di salah satu pamflet, bertuliskan Papua Tengah di kepung 52 perusahaan asing besar.
Mereka merincikan, di Kabupaten Nabire ada 13 izin tambang (1 nikel, 12 batu bara). Dogiyai ada 3 izin tambang (2 emas, 1 batu bara). Kabupaten Deiyai, terdapat 1 izin tambang (batu bara). Kabupaten Paniai, terdapat 7 izin tambang (emas).
Kabupaten Mimika, terdapat 13 izin tambang (7 batu bara, tembaga, emas). Kabupaten Intan Jaya, ada 6 izin tambang (2 batu bara, 4 emas). Kabupaten Puncak, ada 4 izin tambang (emas).
Lalu Kabupaten Puncak Jaya, terdapat 5 izin tambang (4 tambang emas, 1 batu bara).
“Papua Tengah bukan lahan investasi,” tegas massa aksi mimbar bebas dalam pamflet.
Selain itu, massa aksi mimbar bebas juga mendesak pemerintah pusat menarik militer organik dan non-organik dari tanah Papua.
“ Militer bukan solusi tapi mempersempit ruang gerak sipil,” tegas mereka dalam pamflet.
Di pamflet lainnya bertuliskan DOB juga bukan solusi kesejahteraan.
Massa aksi mimbar bebas ini ini juga menuntut pembebasan empat tapol Sorong tanpa syarat.
“Segera bebaskan empat tapol Sorong tanpa syarat,” tegas massa aksi dalam pamflet.