• Senin, 22 Desember 2025

BP3OKP Gelar Rakor Dorong Pendidikan yang Merata di Papua Tengah

Photo Author
- Jumat, 16 Mei 2025 | 16:16 WIB
Suasana Rapat di Aula KPPN Nabire. (CEPOSONLINE.COM/THERESIA F. TEKEGE)
Suasana Rapat di Aula KPPN Nabire. (CEPOSONLINE.COM/THERESIA F. TEKEGE)

CEPOSONLINE.COM - NABIRE, Badan Pengarah Percepatan Pembangunan Otonomi Khusus Papua (BP3OKP) Perwakilan Papua Tengah menggelar rapat koordinasi bersama Pemerintah Provinsi Papua Tengah, Badan Penjaminan Mutu Pendidikan Provinsi Papua, Balai Guru dan Tenaga Kependidikan Provinsi Papua, dan 8 Kabupaten se Provinsi Papua Tengah untuk membahas percepatan Akses dan mutu pendidikan yang merata serta penyiapan daya saing kerja melalui Pendidikan Vokasi yaitu SMK Terintegrasi Balai Latihan Kerja (BLK) Komunitas, dan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) di Papua Tengah.

BP3OKP Papua Tengah, Irjen Pol (Purn) Petrus Waine, menjelaskan hasil evaluasi BP3OKP di Provinsi dan delapan kabupaten se Provinsi Papua Tengah selama Triwulan I tahun 2025, ditemukan beberapa masalah papua cerdas, papua sehat, papua produktif dan papua polhukam yang perlu mendapat perhatian.

“ Beberapa masalah itu diantaranya; Anak tidak sekolah, Putus Sekolah, Layanan pendidikan bagi anak daerah konflik yang belum maksimal,banyak guru belum lulus tes P3K dan PPG,revitalisasi Klose Pendidikan Guru (KPG) Khas papua, Angka pengangguran yang tinggi, Kemiskinan ekstrim, tingginya stunting, Pelayanan kesehatan dasar tidak maksimal, Tingginya penyakit masyarakat (minum keras, perkelahian, aibon, dll),” ujar BP3OKP Papua Tengah, Irjen Pol (Purn) Petrus Waine usai rapat evaluasi di aula KPPN Nabire, Jumat, (16/5/2025).

Berdasarkan masalah-masalah tersebut diatas, sesuai dengan tugas pokok BP3OKP yang diatur dalam PP no.106 tahun 2021, pasal 86 ayat 1 dan ayat 2 pelaksanaan sinkronisasi, harmonisasi, evaluasi, dan koordinasi ( SHEK ) yang meliputi fungsi perencanaan, pelaksanaan, serta pembinaan dan pengawasan percepatan pembangunan dan pelaksanaan otonomi khusus wilayah papua, melakukan Audiensi bersama pemerintah daerah dan telah membas dengan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah tanggal 23-24 April 2025 di Jakarta.

“Sebagai hasil tindaklanjut dengan Kementerian, hari ini BP3OKP bersama Kepala Dinas Pendidikan, Tenaga Kerja Provinsi Papua Tengah, BPMP Papua.BGTK Papua dan Dinas Pendidikan 8 Kabupaten se Provinsi Papua Tengah melaksanakan Rapat Koordinasi tindaklanjut untuk membahas beberapa hal penting,” ungkapnya.

BP3OKP Papua Tengah, Irjen Pol (Purn) Petrus Waine. (Istimewa)

Hal penting yang dibahas dalam Rakor ini adalah tindaklanjut hasil Audensi dengan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah diantaranya; Percepatan akses bagi anak tidak sekolah sebanyak 205.164, anak putus sekolah, anak daerah konflik dan anak layanan pendidikan,Kesehatan dan kebutuhan ekonomi Masyarakat bagi daerah 3T.

“ Salah satu lokusnya adalah Distrik Kapiraya,Kabupaten Deiyai untuk pelayanan anak tidak sekolah di daerah 3T, Revitalisasi 2 SD dan 2 SMP di Bilogai dan Sugapa melalui bantuan Kementerian Pendidikan dalam tahun anggaran 2025 ini untuk menampung anak-anak di kampung dan distrik daerah konflik untuk dipusatkan ke ibu kota kabupaten Intan Jaya” tutur Waine.

Waine mengatakan poin kedua yang dibahas adalah percepatan pendidikan bermutu untuk semua sesuai kebijakan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah di Provinsi Papua Tengah.

“ Kami juga akan mendorong daya saing kerja pendidikan dan kecakapan hidup bagi penduduk usia produktif melalui SMK terintegrasi BLK Komunitas.LKP dan PKBM berbasis 5 Yayasan Pelopor Pendidikan di Tanah Papua,” ujar Waine.

Selain itu dalam rapat ini juga membahas pengusulan data guru P3K yang memenuhi masa kerja minimal 3 tahun, memiliki NUPTK dan saat ini aktif mengajar tapi tidak linier kualifikasi pendidikan dengan mata Pelajaran yang dia ampuh di satuan pendidikan untuk diusulkan ke Kementerian Pendidikan untuk dapat diprioritaskan dalam pengangkatan Formasi Khusus.

“ Juga Percepatan Kelulusan PPG Bagi guru yang telah memenuhi syarat namun selama ini belum berkesempatan lulus bersama BPG Papua,” imbuh perwakilan BP3OKP Papua Tengah.

BP3OKP juga siap mendorong revitalisasi sarana prasarana sekolah daerah konflik yaitu Intan Jaya 2 SD dan 2 SMP di sugapa dan bilogai pada tahun anggaran 2025.

“ Revitalisasi Sarana Prasarana mulai jenjang PAUD sampai SMA/SMK di delapan kabupaten pada tahun anggaran 2025,” tuturnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Agung Trihandono

Tags

Rekomendasi

Terkini

Di Mimika, Harga Daging Babi Turun Jelang Nataru

Sabtu, 20 Desember 2025 | 15:24 WIB

Polres Mimika Musnahkan Sabu dan Ganja

Kamis, 18 Desember 2025 | 14:55 WIB
X