TIMIKA - PT Freeport Indonesia, Rabu (17/1) kemarin menerbangkan satu ton bantuan kemanusiaan kepada warga Kabupaten Asmat yang terkena kejadian luar biasa (KLB) Penyakit Campak dan gizi buruk sejak pekan lalu.
Perwakilan PTFI Direktur dan EVP Sustainable Development, Sonny Prasetyo, saat ditemui oleh wartawan di Bandara Perintis Mozes Kilangin Timika sebelum keberangkatan memberikan bantuan mengatakan, setelah mendengar pemberitaan dalam beberapa hari terakhir ini, terkait dengan adanya balita yang kurang gizi, hingga meninggal dunia dan adanya Kejadian Luar Biasa terkait dengan Kasus Campak, pihaknya pun terketuk untuk memberikan bantuan kemanusiaan.
"Dari beberapa hari ini kan kita dengar pemberitaan tentang adanya bayi atau balita yang meninggal karena kekurangan gizi dan penyakit di Asmat. Jadi kami Freeport sebagai salah perusahaan yang cukup besar di wilayah ini punya kepedulian untuk membantu mereka," jelasnya.
Dalam persiapan pemberian bantuan ini sendiri, pihaknya telah berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait terutama dengan Satgas yang telah dibentuk oleh provinsi. Selain dengan Satgas, pihaknya juga berkoordinasi dengan pihak lainnya terkait dengan keperluan apa yang paling dibutuhkan di wilayah tersebut.
"Dua hari yang lalu kami dapat kepastian kalau tidak salah mereka membutuhkan makanan tambahan untuk memperbaiki gizi. Kalau untuk vaksin sudah ada Satgas," katanya.
Ia menjelaskan, bentuk bantuan yang diberikan oleh pihaknya berupa makanan tambahan, seperti susu dan biskuit yang berjumlah 500 kilogram. Kemudian untuk teknis pengiriman ini pihaknya mengirimkan bantuan menggunakan helikopter Airfast.
Kemudian, Manager Community Health Departement (CHD) PT Freeport Indonesia, Govert Waramori menambahkan, bantuan yang diberikan oleh pihaknya bertambah sebanyak 500 kilogram lagi. Bantuan ini sendiri berupa susu cair siap minum.
"Bantuan dari kami ada tambahan kemarin. Jadi ada sebanyak 500 kilogram susu cair siap minum yang juga akan diberikan. Jadi total bantuan itu sebanyak satu ton," tambahnya.
Ia melanjutkan selain dari PTFI adapun pihak lainnya yang memberikan bantuan kemanusiaan, yang pertama adalah Kompas, 500 kilogram, Polda sebanyak satu ton, dan tim dari Kepresidenan yang juga datang memberikan bantuan.
Untuk itu, teknis pengiriman pun dirubah, yakni tim dari Kapolda berangkat terlebih dahulu, kemudian pihaknya berangkat dengan pesawat sendiri.
Dirinya pun berharap dengan adanya bantuan ini, dapat meringankan beban masyarakat dan balta yang ada di Agats. Selain hal tersebut, dirinya berharap tim yang dikoordinir oleh Satgas kesehatan provinsi dan bisa dengan efektif menangani pasca kejadian KLB tersebut.
Bantuan ini menurut Sonny, akan diserahkan langsung kepada perwakilan Dinas Kesehatan Provinsi Papua. (eye)