nabire

Kenakan Pakaian Adat, Pemuda Papua Tengah Peringati Hari Noken dengan Aksi Selamatkan Lingkungan

Kamis, 4 Desember 2025 | 13:53 WIB
Sejumlah pemuda-pemudi Papua Tengah dengan mengenakan busana daerah saat membentangkan spanduk protes pengrusakan lingkungan di area Pasar Karang Nabire, Kamis (4/12/2025).

 

CEPOSOONLINE.COM, NABIRE – Sejumlah pemuda di Papua Tengah memperingati Hari Noken yang jatuh pada 4 Desember dengan menggelar aksi damai di area Pasar Karang, Nabire, Kamis (4/12/2025).

Dalam aksi tersebut, peserta mengenakan busana adat Papua sambil membawa noken sebagai simbol perlindungan tanah, hutan, dan identitas masyarakat adat.

Koordinator aksi, Nando Douw menegaskan bahwa noken bukan hanya kerajinan tradisional, tetapi simbol kehidupan yang perlu dijaga sebagaimana hutan dan tanah adat yang kini terancam akibat investasi skala besar.

“Kami memakai noken sebagai simbol perlawanan. Noken menjaga kehidupan, sama seperti hutan dan tanah yang harus dilindungi dari perusakan,” kata Nando.

Noken telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda oleh UNESCO pada 4 Desember 2012. Pengakuan tersebut bertujuan mendorong pelestarian kerajinan tradisional yang mencerminkan harmoni, identitas, kesetaraan, serta alat komunikasi dalam kehidupan masyarakat Papua.

Aksi ini mengangkat tema seruan “Selamatkan Tanah Air dan Bebaskan Rakyat dari Ancaman Imperialisme, Kolonialisme dan Militerisme.”

Melalui aksi tersebut, para peserta menyampaikan empat pernyataan sikap. Pertama, menolak Proyek Strategis Nasional (PSN) di Merauke, Sorong, dan seluruh tanah Papua.


Kedua, menghentikan seluruh investasi yang berdampak buruk pada hutan dan mengancam kehidupan masyarakat adat. Ketiga, menolak pendropan militer di seluruh wilayah Papua.

Keempat, menuntut hak penentuan nasib sendiri bagi bangsa Papua Barat sebagai solusi demokratis.

Selain menyampaikan tuntutan, Nando berharap peringatan Hari Noken tidak hanya menjadi seremoni budaya, melainkan momentum untuk menyadarkan semua pihak bahwa tanah Papua membutuhkan perlindungan nyata.

“Kami berharap pemerintah, gereja, sekolah, dan masyarakat ikut menjaga tanah Papua. Jangan hanya bangga dengan noken, tapi juga harus menjaga sumber hidup yang membuat noken itu ada: hutan, tanah, dan rakyatnya,” tegasnya.

Aksi diakhiri dengan pembacaan seruan bersama yang menegaskan pentingnya melindungi tanah Papua sebagai sumber kehidupan masyarakat adat. (*)

Tags

Terkini

Komandan KKB Nduga Ditangkap Satgas ODC di Nabire

Jumat, 7 November 2025 | 11:59 WIB