• Senin, 22 Desember 2025

Kapolda Papua Tengah Pimpin Forkopimda Temui Pihak Bertikai di Kwamki Narama Timika

Photo Author
- Kamis, 13 November 2025 | 18:19 WIB
Kapolda Papua Tengah, Brigjen Pol Alfred Papare bersama Forkopimda menemui pihak bertikai di Distrik Kwamki Narama, Kamis (13/11/2025).  (Foto: Cenderawasih Pos/Moh. Wahyu Welerubun).
Kapolda Papua Tengah, Brigjen Pol Alfred Papare bersama Forkopimda menemui pihak bertikai di Distrik Kwamki Narama, Kamis (13/11/2025). (Foto: Cenderawasih Pos/Moh. Wahyu Welerubun).

CEPOSONLINE.COM, MIMIKA - Kapolda Papua Tengah, Brigjen Pol Alfred Papare bersama sejumlah unsur pimpinan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Provinsi Papua Tengah dan Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Puncak, Nenu Tabuni menemui dua pihak yang terlibat bentrok di Distrik Kwamki Narama. 

Hadir dalam kunjungan itu, Kapolres Mimika AKBP Billyandha Hildiario Budiman, Kepala Distrik Kwamki Narama beserta sejumlah Pejabat Utama (PJU) Polres Mimika dan Polda Papua Tengah serta seorang tokoh agama di wilayah Distrik Kwamki Narama. 

Dalam kesempatan itu, Kapolda Papua Tengah, Brigjen Pol Alfred Papare menyampaikan pesan-pesan kamtibmas kepada kedua belah pihak yang terlibat bentrok. 

“Saya hadir di sini cuma minta satu, tadi kita sudah bicara dengan pihak korban untuk mereka tidak lagi melakukan aksi pembalasan. Kita minta mereka duduk diam dulu, kita mau cari solusi, mau cari jalan keluar untuk bagaimana masalah ini selesai,” kata Brigjen Pol Alfred. 

“Saya paham kita yang ada di sini jawabannya pasti ‘kita hanya menunggu saja, kita juga ingin damai tapi kita bergantung pada pihak korban’, itu pasti jawaban yang akan di sampaikan,” lanjutnya. 

Meski begitu, Brigjen Pol Alfred menegaskan bahwa ia tak ingin ada provokator di dalam kubuh kedua belah pihak baik dari pemerintahan atau dari pihak manapun itu yang dapat mengakibatkan korban semakin banyak. 

“Saya tidak mau pejabat-pejabat pemerintah yang ingin terus ada korban di sini. Saya akan awasi itu, saya sudah punya data. Jangan kaget suatu saat saya pasti tangkap. Jangan korbankan kita punya mama-mama dan anak-anak maupun masyarakat yang ada di sini,” tegasnya. 

Sementara itu, Pj Sekda Mimika Nenu Tabuni dalam kesempatan itu mengatakan bahwa sesuai dengan keinginan masyarakat yang mendesak pemerintah agar segera hadir maka hari ini para pemangku kepentingan hadir di Kwamki Narama. 

Nenu Tabuni mengaku bahwa ia menerima laporan dari masyarakat dan Pemerintah Kabupaten Mimika mengenai konflik tersebut. 

Yang mana, dalam hal ini Pemerintah Kabupaten Mimika pun tak bisa berbuat banyak karena para kubuh yang bertikai bukan masyarakat Mimika melainkan masyarakat Kabupaten Puncak sehingga membutuhkan kehadiran pemerintah daerah bersangkutan.  

“Oleh karena itu mewakili pemerintah Kabupaten Puncak saya menyampaikan agar perang ini tidak boleh lanjut, tidak boleh! Karena perang ini saya dapat informasi dari pihak keamanan dan Pemkab Mimika bahwa ini masyarakat Puncak, saya malu sekali,” tegas Nenu Tabuni. 

Nenu melanjutkan bahwa akibat dari perang ini menyebabkan seorang pendeta yang merupakan pemuka agama akhirnya menutup usia. 

Ia mengungkapkan, setiap ada perang di Kwamki Narama sudah ada lebih dari 4 orang pemuka agama meninggal dunia. 

Ia pun dengan tegas meminta para pihak yang terlibat bentrok agar tidak lagi kembali memulai perang dan menyebabkan korban jiwa. 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Gratianus Silas

Tags

Rekomendasi

Terkini

Di Mimika, Harga Daging Babi Turun Jelang Nataru

Sabtu, 20 Desember 2025 | 15:24 WIB

Polres Mimika Musnahkan Sabu dan Ganja

Kamis, 18 Desember 2025 | 14:55 WIB
X