CEPOSONLINE.COM, MIMIKA - Bupati Mimika Johannes Rettob menegaskan bahwa pada bulan Januari 2025 nanti semua posisi kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) akan diisi oleh pejabat baru.
Johannes menjelaskan, hal ini menyusul proses bergulirnya tahapan lelang jabatan di lingkungan OPD Kabupaten Mimika yang saat ini telah memasuki tahap akhir dan akan segera diumumkan 3 November 2025.
Lanjut dikatakan, proses seleksi jabatan eselon II diawali dengan tes kompetensi, kemudian wawancara dan penulisan makalah.
Setelah mendapatkan tiga besar, hasilnya dikirim ke Badan Kepegawaian Negara (BKN) untuk mendapatkan pertimbangan teknis.
Johannes menyebut, saat ini sudah ada Pertimbangan Teknis (Pertek) dari Badan Kepegawaian Negara (BKN) sehingga pejabat yang lulus seleksi harus segera diumumkan.
“Setiap tahapan seleksi dilakukan secara terbuka, profesional, dan berintegritas. Ini adalah upaya penataan struktur organisasi dan sumber daya manusia (SDM) di lingkungan perangkat daerah,” kata Johannes Rettob saat diwawancarai, Jumat (31/10/2025).
“Untuk jabatan eselon II, seleksi sudah dilakukan, sudah ada hasilnya, tanggal 3 besok kami umumkan. Setelah itu, dari tiga besar kami harus memilih satu melalui proses Integrity Mutasi (IMUT), setelah semua masuk dan tidak ada masalah, kami akan lantik,” tambahnya.
Pemerintah daerah juga akan melakukan uji kompetensi (job fit) dan evaluasi kinerja bagi pejabat yang belum mencapai masa jabatan lima tahun.
Johannes Rettob menegaskan bahwa proses evaluasi dan job fit tersebut akan diselenggarakan pada 11–13 November 2025.
“Kalau ternyata ada di antara jabatan-jabatan yang kita evaluasi dan job fit tidak memenuhi syarat, maka jabatannya dinyatakan kosong dan akan dilelang kembali seperti proses seleksi eselon II,” katanya.
Lelang jabatan juga akan dilakukan untuk mengisi jabatan Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) serta Kepala Dinas Koperasi (Diskop).
Johannes juga bilang bahwa pemerintah akan menambah dua lembaga baru dalam tubuh lingkungan Pemerintahan Kabupaten Mimika.
Lembaga baru dimaksud adalah Badan Riset dan Inovasi Daerah (Brida) serta memecah Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga (Disparbudpora) yaitu dengan memisahkan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan.
Johannes memastikan bahwa proses bergulir secara menyeluruh jabatan akan dilaksanakan setelah proses job fit dan evaluasi kinerja serta seleksi eselon III dan IV.
